Kab. Pekalongan – Kepala Kankemenag Kabupaten Pekalongan, Drs.H. Sukarno, M.M menyampaikan laporan kepada Bupati Pekalongan dihadapan calon Jemaah haji Kabupaten Pekalongan pada kegiatan Manasik Haji Tahun 1443 Hijriyah / 2022 Masehi dan Pelepasan Jemaah Haji yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan di Gedung Pertemuan Umum Kajen pada Kamis (2/6/2022).
H. Sukarno dalam laporanya menyampaikan bahwa kegiatan manasik yang digelar hari itu bertujuan sebagai sarana kegiatan pembekalan dan juga silaturahmi.
“Tujuannya kegiatan ini sebagai sarana para Jemaah haji untuk menerima pembekalan manasik haji tingkat Kabupaten, sekaligus berpamitan mohon doa restu sekaligus pamitan dengan Pemerintah Kabupaten Pekalongan, instansi terkait, keluarga, dan masyarakat Kabupaten Pekalongan pada umumnya. Selain itu, juga sebagai sarana saling bersilaturahim saling mengenal antara calon Jemaah haji dengan pengenalan petugas kloter,” tutur H. Sukarno.
H. Sukarno melaporkan tahun ini pemberangkatan Jemaah haji Kabupaten Pekalongan akan dilaksanakan dalam 2 kloter yaitu kloter 32 yang rencanannya akan berangkat pada Jum’at 24 Juni 2022 dan kloter 33 yang rencanannya akan berangkat pada Sabtu 25 Juni 2022.
“Kloter 32 digabung dengan Kabupaten Banjarnegara dengan jumlah Jemaah haji, 261 orang dari Banjarnegara dan 95 Jemaah dari Kabupaten Pekalongan ditambah 4 petugas. Kloter 33 nantinya akan digabung dengan Kabupaten Batang dengan jumlah 146 Jemaah dari Kabupaten Batang dan 211 Jemaah dari Kabupaten Pekalongan ditambah dengan 4 petugas kloter,” jelasnya.
Rencananya seluruh calon Jemaah ini nantinya akan tiba kembali di Indonesia pada hari Minggu 7 Agustus 2022 melalui Bandara Adi Sumarmo Solo.
Pada kesempatan tersebut Bupati Pekalongan Fadia Arafiq juga memberikan sambutannya, berpesan agar seluruh calon Jemaah haji asal Kabupaten Pekalongan harus berhati-hati saat menjalankan ibadah haji, jangan sampai tersesat atau hilang terpisah dari rombongan.
“Rombongan kita harus benar-benar sesuai, komunikasinya harus baik, lebih baik jika ada nomor HP atau apa sehingga tidak ada kejadian hilang,” ujarnya.
Ibu Bupati juga mengingatkan kepada calon Jemaah yang memiliki penyakit atau obat-obatan rutin yang wajib diminum agar membawa obat-obatnya. Panitia memang mempersiapkan tenaga medis untuk mendampingi akan tetapi obat-obatan pribadi tetap penting untuk dipersiapkan dan dibawa oleh Jemaah.
“Obat-obatannya jangan lupa dibawa. Jangan sampai disana nanti bingung,” tuturnya.
Terkait perbekalan yang harus dibawa para calon Jemaah haji, Bupati berpesan agar calon Jemaah membawa perbekalan secukupnya saja. Membawa perbekalan berlebihan nantinya akan merepotkan calon Jemaah saat membawanya dalam perjalanan.
“Bawa yang seperlunya yang memang benar-benar diperlukan,” pesan Bupati.
Selain itu tak kalah penting, persiapan lahir dan batin juga diperlukan masing-masing calon Jemaah haji sebelum berangkat. Menurut Ibu Bupati karena calon Jemaah ini akan meninggalkan tanah air dan keluarga dalam waktu yang cukup lama, persiapan lahir dan batin sangat diperlukan agar calon Jemaah ini dapat khusyu’ menjalankan ibadah haji di tanah suci. (Prkp/Ant/rf).