Semarang, Peran Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah dalam pembentukan karakter peserta didik merupakan salah satu pilar pendidikan karakter yang paling utama. Pendidikan karakter akan tumbuh dengan baik jika dimulai dari tertanamnya jiwa pada peserta didik dan dilaksanakan secara kontinu.
Pendidikan karakter tidak hanya berupa materi yang hanya bisa dicatat, dihafalkan serta dievaluasi dalam jangka waktu yang pendek, tetapi pendidikan karakter merupakan sebuah pembelajaran yang teraplikasi dalam semua kegiatan siswa baik di sekolah, lingkungan masyarakat, di lingkungan rumah melalui proses pembiasaan, keteladanan dan dilakukan secara berkesinambungan.
Demikian dituturkan Kepala SMA At Thohiriyyah di sela-sela aktivitasnya saat melaksanakan pemantauan kegiatan Aksi Nyata Dakwah, yang digelar di musala setempat, Selasa (8/11/2022).
“Aksi Nyata Dakwah, merupakan kegiatan yang digelar rutin oleh sekolah dalam rangka pembentukan karakter religius, yaitu untuk membentuk akhlak karimah, membangun pelajar yang berwawasan Islam, dan mempersiapkan atau membekali pelajar untuk berani tampil di masyarakat. Bahkan, harapan lebih lanjut, mereka mampu menjadi pemimpin keagamaan di amasyarakat,” tuturnya kepada H.M. Faojin selaku pengawas PAI Kementerian Agama (Kemenag) Kota Semarang, yang sedang melaksanakan monitoring pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) PAI di SMA At Thohiriyyah.
Ia menyampaikan, kegiatan Aksi Nyata Dakwah dilaksanakan rutin setiap 2 minggu sekali,. “Aksi Nyata Dakwah dilakukan setiap 2 minggu sekali, pada minggu kedua dan keemoat setiap bulannya,” terangnya.
“Minggu kedua, kegiatan dilaksanakan di kelas masing-masing sebagai sarana untuk latihan, sedangkan minggu keempat dilaksanakan di musala sekolah yang diikuti semua warga sekolah, sebagai sarana siswa berani tampil di depan umum,” imbuhnya.
Kegiatan Aksi Dakwah ini diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran, pembacaan salawat nabi, tahlil, penyampaian mauidhoh hasanah, dan ditutup dengan doa.
Dalam kesempatan itu, H.M. Faojin menyampaikan apresiasi atas terlaksananya Aksi Nbyata Dakwah di lingkungan sekolah. Ia berharap, kegiatan ini dapat dipraktikkan siswa di musala-musala di sekitar sekolah, atau di lingkungan masing-masing.
“Kegiatan ini sangat positif, anak-anak diajarkan bagaimana berani tampil. Kami imbau pihak sekolah bisa bekerjasama dengan musala-musala terdekat, agar anak-anak ini diberikan kesempatan untuk bisa menyampaikan dakwahnya. Misal pada kegiatan pengajian remaja musala, atau kegiatan kerohaian lainnya. Bisa pula, mereka diberikan tugas untuk menyampaikan dakwah di musala yang ada di lingkungan tempat tinggal mereka, sehingga hal ini akan mampu menumbuhkan rasa percaya diri yang lebih bagi anak-anak,” ungkapnya.(Faojin/NBA/bd)