Jepara (PHU) – Bahwa untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai ibadah haji bagi seluruh masyarakat luas dan pemerhati haji, Kementerian Agama bersinergi dengan DPR RI melaksanakan kegiatan Sapa Jamaah Haji Tunggu. Adapun rangkaian kegiatan Sapa Jamaah Haji Tunggu di Jawa Tengah direncanakan dilaksanakan sebanyak 30 (tiga puluh) angkatan. Dimana Sapa Jamaah Haji Tunggu Angkatan XVII dilaksanakan di Aula Pendopo Astana Hinggil Kabupaten Jepara.
“Panjenengan kesini kami undang dalam rangka sepulang dari kegiatan ini bisa memberikan informasi kepada lingkungan sekitar,” dijelaskan Abdul Wachid, Anggota Komisi VIII DPR RI saat menjelaskan tujuan kegiatan Sapa Jamaah Haji Tunggu.
“Selain itu juga kami harapkan, dapat memberikan masukan terhadap penyelenggaraan ibadah haji kedepan, bagaimana manasik hajinya kedepan, bagaimana jemaah hajinya,” tambahnya, Kamis, (10/11).
“Itu semua untuk menepis informasi hoax di masyarakat,” tegas Wachid.
Abdul Wachid juga menceritakan bagaimana hiruk pikuk penyelenggaraan haji di tahun 2022. Beliau juga menjelaskan bagaimana Visi Arab Saudi 2030 nantinya, didepan 50 peserta yang hadir dalam kegiatan Sapa Jamaah Haji Tunggu Angkatan XVII.
Selanjutnya, hadir juga Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (kanwil Kemenag) Provinsi Jawa Tengah, Musta’in Ahmad sebagai Narasumber berikutnya dalam kegiatan ini. Beliau juga menambahkan bagaimana pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2022, dimana saat bertugas selama di tanah suci maupun persiapan dan penyiapan yang dilaksanakan oleh Pemerintah dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
“Kesulitan kita terkait anggaran dalam sosialisasi penyelenggaraan haji dijawab dalam kegiatan ini, kita berterima kasih dalam kegiatan ini, dimana kegiatan ini diprakarsai oleh Anggota Dewan dapat memberikan dampak positif di masyarakat,” ucap Musta’in Ahmad.
“Pak Wachid juga sudah berpikir kedepan dalam hal visi Arab Saudi 2030, agar Kemenag berbenah dalam proses penyelenggaraan haji mendatang,” ujarnya.
Musta’in juga berharap agar masyarakat tidak gampang percaya mengenai promosi daftar haji dan umroh murah yang beredar di masyarakat.
“Jangan gampang percaya dengan daftar haji dan umroh yang murah, kita perlu waspada dengan berita dan informasi hoax,” katanya. “Cermat, dan hati-hati berita yang beredar, ditabayunkan dan dicek beritanya,” pungkas Musta’in.(vd/Sua).