Semarang (Humas) – Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama Republik Indonesia menggelar Forum Halal 20 (H20) di Semarang, Jawa Tengah. Setelah tiga hari berlangsungnya diskusi 279 partisipan yang berasal dari berbagai negara, Sabtu siang (19/11) gelaran akbar H20 ditutup secara resmi oleh Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa’adi.
Kakanwil Kemenag Prov. Jateng, Musta’in Ahmad yang dalam hal ini diwakilkan oleh Nur Abadi Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Prov. Jateng mendampingi Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi menutup gelaran H20.
“Gelaran H20 ini tidak sekadar bertujuan untuk meraih peluang di pasar halal global, tetapi juga untuk memikul tanggung jawab bersama dalam memberikan jaminan kehalalan produk kepada konsumen di berbagai belahan dunia,” tutur Nur Abadi.
Dalam sambutannya, Kepala BPJPH Muhammad Aqil Irham mengucapkan syukur karena gelaran H20 dapat berjalan dengan baik selama 3 hari terakhir, 17-19 November 2022 yang digelar di Hotel Padma, Candisari, Kota Semarang.
“Alhamdulilah, H20 dapat berjalan lancar, event internasional ini menjadi salah satu bentuk re-branding regulasi dan kebijakan halal Indonesia tidak hanya bagi masyarakat Indonesia tetapi juga bagi dunia internasional,” tutur Aqil Irham.
Gelaran ini menghasilkan ‘H20 Semarang Communique’. Komunike tersebut berisi kerangka kerja dan kesepakatan sebagai acuan bersama dalam pengembangan ekosistem halal global.
“Sebanyak 279 peserta hadir, terdiri dari 99 delegasi internasional, sebagian besar lembaga halal di dunia, serta 10 perwakilan dari Kedutaan Chile, Amerika Serikat, Belgia, Denmark, Uni Eropa, Selandia Baru, Italia, Ukraina, Malaysia, dan Kanada. Peserta H20 menyepakati empat frameworks dan lima kesepakatan bersama,” imbuh Aqil Irham.
H20 Semarang Communique ditandatangani oleh pimpinan atau perwakilan dari seluruh lembaga peserta forum H20. Komunike dicapai setelah forum melangsungkan pembahasan tema “Global Halal Partnership for a Robust Sustainable Future” selama 3 hari. Prakarsa forum H20 untuk pertama kalinya oleh BPJPH dilatarbelakangi spirit besar untuk mendorong pemulihan ekonomi global melalui pengembangan produk halal.
Sedangkan, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi sampaikan bahwa potensi pasar halal dunia harus kita kelola secara maksimal dan hasil dari gelaran H20 ini dapat diimplementasikan bersama-sama untuk kepentingan masa depan halal dunia.
Gelaran H20 juga dilengkapi dengan bazar-bazar produk-produk UMKM Indonesia serta modest fashion show kain halal sehingga dapat dikenal secara global dan meningkatkan peluang investasi dan ekspor Indonesia. (ps/rf)