Semarang (Humas) – Momen pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 2023 tinggal beberapa hari lagi. Pemerintah Indonesia sesuai dengan informasi dari Kementerian Agama yang menggelar pemantauan hilal (rukyatulhilal) awal bulan Zulhijah 1444 H/2023 M pada Ahad, 18 Juni 2023 M, bertepatan dengan tanggal 29 Zulkaidah 1444 H di 99 titik di seluruh Indonesia. Maka didapatkan 1 Dzulhijah jatuh pada Selasa, 20 Juni 2023. Dan pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 2023 ditetapkan pada Kamis, 29 Juni 2023.
Kesadaran umat Islam Indonesia terkait ibadah kurban/ Idul Adha semakin meningkat. Melihat hal itu, Kakanwil Kemenag Provinsi Jateng, H. Musta’in Ahmad, SH, MH, menyatakan bersyukur atas kondisi tersebut. Ia melihat orang-orang yang bersemangat menjalankan ajaran agama tumbuh di mana-mana, di semua segmen, termasuk anak muda.
Pihaknya terus mendorong siapa pun yang mampu, baik orang tua, dan anak muda. Apalagi sekarang banyak anak-anak muda yang sudah mandiri untuk melaksanakan ibadah kuban.
“Saran kami berkurban di lingkungan yang terdekat saja. Kalau di lingkungan terdekat ternyata sudah banyak yang berkurban, maka bisa melalui Baznas kabupaten/kota setempat, karena semua pengurus Baznas menyelenggarakan ibadah kurban,” kata Musta’in Ahmad, Kamis 22 Juni 2023.
Atau ormas-ormas mainstrem seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Al Irsyad, Persis, dan lainnya juga menyelenggarakan ibadah kurban. Menurut dia, kemanfaatan berkurban melalui ormas-ormas tersebut juga lebih efektif karena distribusi daging kurban merata dan tersebar dengan luas.
Pihaknya mewanti-wanti agar masyarakat cermat dan waspada terhadap upaya pengumpulan dana untuk hewan kurban yang dilakukan pihak-pihak yang yang belum dikenal dengan pasti.
“Namun jika pihak pengumpul dana atau daging kurban itu lembaga amil zakat yang teregistrasi (terdaftar) di Baznas, maka harus kita dukung bersama,” terangnya.
Bagi Musta’in Ahmad, semangat beribadah kurban ialah semangat taqorrub yaitu semangat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kemudian mendekatkan diri pada sifat-sifat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang serta sifat Allah SWT sebagai pencipta dan pemelihara alam semesta.
“Maka semangat berkurban sesungguhnya ialah semangat memanusiakan manusia. Ini yang patut dipahami dan direnungkan bersama,” imbuhnya.(Sua/Rf)