EMBARKASI SOLO DAN KETULUSAN HATI

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Alhamdulillah masa operasional penyelenggaraan haji Embarkasi Solo 1444 H/2023 M telah berakhir. Terhitung sejak mulai Ahad (21/5) Satgas PPIH mulai memasuki Asrama Haji Donohudan. Upacara Pengukuhan Satgas dan pembekalan kepada para petugas pun diberikan dalam upaya meningkatkan kapasitas petugas dalam melayani tamu Allah dengan sebaik-baiknya.

 

‘Haji Ramah Lansia’ yang menjadi tagline, sebagai pengingat bahwa jemaah lansia menjadi prioritas utama layanan terhadap jemaah yang harus terlayani dengan baik. Diperlukan sikap sabar yang tiada batas, penuh rasa empati dan layanan yang tiada mengenal waktu.

 

Tentu saja bukan hanya jemaah lansia yang harus dilayani dengan baik, jemaah yang lainnya pun harus dipastikan mendapatkan pelayanan prima termasuk jemaah dengan resiko tinggi atau resti.

 

Embarkasi Solo melayani sejumlah 35.327 jemaah haji yang berasal dari Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Jogjakarta terbagi menjadi 99 kelompok terbang (Kloter). Setidaknya diperlukan 270 Satgas PPIH Embarkasi Solo Masa Pemberangkatan dan 490 Petugas yang menyertai keberangkatan jemaah haji ke Arab Saudi. Berbagai persiapan operasional penyelenggaraan haji Embarkasi Solo sudah direncanakan dan dipersiapkan dengan sangat matang. Tidak lupa sebagai insan manusia yang lemah perlu adanya ikhtiar batin agar diperoleh kekuatan dari Sang Maha Pemberi Kekuatan, mengetuk pintu langit dengan munajat dan doá melalui Istighosah, Mujahadah bersama di masjid Al Mabrur Asrama Haji Donohudan.

 

Rapat  evaluasi mingguan yang dilaksanakan setiap malam Jumát, menjadi barometer sukses pelayanan terhadap jemaah sekaligus sarana evaluasi kinerja Satgas PPIH. Hal yang baik dilanjutkan jika ditemukan permasalahan segera ditangani dan diselesaikan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Inovasi pelayanan juga selalu dikembangkan agar pelayanan operasional haji bisa berjalan lebih efektif dan efisien.

 

Visa jemaah

Tiada gading yang tidak retak tentu dalam perjalanannya operasional penyelenggaraan haji di Embarkasi Solo juga menemui berbagai persoalan dan permasalahan. Mulai dari adanya permasalahan visa jemaah haji yang harus melalui proses rekam visa bio di aplikasi untuk proses request visa haji. Di beberapa kabupaten kota terkendala mulai dari perangkat yang tidak support dengan aplikasi dan terkendala dalam proses rekam sidik jari jemaah haji di aplikasi visa bio.

 

Namun permasalahan tersebut segera dapat teratasi dengan pengadaan perangkat visa bio yang diadakan secarakreatif dan variatif oleh Kemenag seksi PHU di kabupaten kota yang mengalami kendala tersebut.

 

Jemaah Hamil Muda

Ditemukan beberapa jemaah yang ketika melalui proses pemeriksaan kesehatan oleh KKP dinyatakan sedang hamil muda. Kondisi hamil sejatinya bukanlah penghalang bagi umat Islam menunaikan ibadah haji, alasan utama bagi seseorang yang sedang hamil dilarang terbang, karena sangat berisiko berada di ketinggian 30 ribu meter di atas permukaan laut yang kadar oksigennya rendah, getaran di pesawat, ditambah waktu perjalanan cukup lama, yaitu 8-9 jam.

 

Seseorang yang sedang hamil tidak diizinkan berangkat, pertama usia kandungan di bawah 14 minggu dan kedua di atas 26 minggu, Menurut petugas kesehatan dari KKP jika usia kandungan antara 14 sampai 26 minggu dan sudah divaksin meningitis maka tetap diizinkan berangkat menunaikan ibadah haji.

 

Sehubungan dengan pertimbangan di atas, PPIH embarkasi Solo memutuskan calon jemaah haji yang setelah dilakukan tes kesehatan dinyatakan hamil menurut kriteria diatas, ditunda keberangkatannya ke Tanah suci sehingga dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing.

 

Demensia dan resiko tinggi

Sesampainya di Asrama Haji Donohudan, ada beberapa jemaah yang mengalami demensia dan resiko tinggi. Jemaah demensia ini banyak ditemui pada jemaah-jemaah yang usianya lebih dari 65 tahun. Ada berbagai macam gejala seperti tiba-tiba mogok seperti anak kecil yang ngambek sampai ada yang tiba-tiba bersikeras untuk ingin dipulangkan ke kampung halamannya. Berbagai upaya satgas dilakukan mulai dari membujuk dan memberi pengertian terhadap jemaah yang mengalami demensia, sampai dengan yang bersifat medis.

 

Setelah dilakukan tes kesehatan terhadap jemaah yang mengalami demensia dan resiko tinggi maka ada jemaah yang kemudian diputuskan untuk ditunda keberangkatannya ke tanah suci, dan dipulangkan ke daerah asal.

 

Selain di asrama haji, juga ditemukan jemaah yang mengalami demensia ketika berada di tanah suci. Di kawasan Masjid Nabawi, petugas sering menemukan jemaah yang lupa arah. Dalam kondisi kelelahan dan cuaca panas, mereka yang rata-rata lansia ini kebingungan kembali ke hotel.

 

Ada beberapa faktor yang menyebabkan jemaah mengalami demensia. Selain faktor usia, juga bisa karena kurang cairan, kurang istirahat dan kondisi kesehatan. Untuk mencegah jemaah haji mengalami dimensia, petugas kloter memastikan jemaahnya agar mereka tetap berada di rombongannya dan petugas memberikan perhatian secara khusus kepada jemaah lansia. Petugas kloter juga melakukan identifikasi jemaah yang berpotensi alami demensia.

 

Totalitas Layanan

Kebijakan pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) yang memberikan perhatian besar terhadap para jemaah lansia yang berjumlah 30 persen lewat tema ‘Haji Ramah Lansia’ tahun ini, membuat jemaah tak perlu dihadapkan pada rasa khawatir, takut atau ragu sedikit pun.

 

Di Embarkasi Solo sendiri tercatat 11.812 jemaah berusia diatas 5 tahun dan  1.267 jemaah yang menggunakan kursi roda. Petugas PPIH memberikan layanan terbaiknya sejak jemaah memasuki Asrama Haji Donohudan hingga keberangkatan ke tanah suci melalui Bandara Adi Soemarmo Solo.

 

Saya menyaksikan sendiri begitu efektif dan strategis manfaat dari kebijakan yang dicetuskan langsung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tentang ‘Haji Ramah Lansia’. Di  Embarkasi Solo jemaah lansia mendapatkan layanan prioritas seperti ketika menjalani pemeriksaan dokumen, kesehatan, masuk kamar dan lain sebagainya. Demikian pula ketika akan naik pesawat, selalu ada petugas yang siaga memantau dan mendampingi mereka, begitupun kedatangan kembali para jemaah di tanah air.

 

Pelayanan secara dekat dan setulus hati bak orang tua sendiri ini jelas membuat jemaah terlihat lebih tenang sekaligus merasa sangat dihargai. Satgas PPIH baik laki-laki atau perempuan, tampak cekatan mendampingi, menuntun, bahkan tak sedikit yang membopong dan menggendong jemaah lansia. Sebagian lagi membantu mengambilkan makanan, menyuapi, mengantar ke toilet dan lain sebagainya.

 

Tidak ada rasa keterpaksaan atau ketidakrelaan para satgas saat bekerja. Mereka terlihat bersemangat, sangat ikhlas dan begitu tulus seolah membayangkan yang mereka dampingi, kawal, tuntun, bopong, gendong itu adalah orang tua sendiri. Bayangan jemaah akan kerepotan pun berubah menjadi kemudahan bahkan rasa persaudaraan. Ini menguatkan bukti bahwa kehadiran petugas layanan lansia itu nyata.

 

Tidak hanya pelayanan di Embarkasi Solo, pelayanan petugas haji di Arab Saudi pun tidak luput dari perhatian saya setiap hari. Melalui berbagai media sosial saya aktif memantau kabar setiap hari, gawai menjadi alat komunikasi dan koordinasi saya dengan petugas haji di tanah suci.

 

Masa Pemulangan Embarkasi Solo

Setelah melaksanakan serangkaian ritual ibadah haji di tanah suci hingga jemaah melaksanakan thawaf wada’, maka secara bertahap jemaah haji Jawa Tengah dan DIY dipulangkan kembali ke tanah air. Operasional penyelenggaraan Haji Embarkasi Solo 1444 H/2023 Masa Pemulangan dimulai pada hari Selasa (04/7).

 

Tidak jauh berbeda dengan masa pemberangkatan, kegiatan pada masa pemulangan juga diawali dengan prosesi pengukuhan satgas PPIH yang berjumlah 200 satgas, pembekalan dan pembinaan satgas, istighosah dan rapat evaluasi mingguan yang dilaksanakan setiap kamis malam.

 

Satgas PPIH kembali bekerja dengan bersemangat dan penuh rasa keikhlasan melayani pemulangan jemaah dari proses penjemputan di Bandara Adi Soemarmo, serah terima di gedung Muzdhalifah Asrama Haji Donohudan hingga di jemput oleh Petugas Daerah Kabupaten/Kota untuk kembali ke daerah asal.

 

Kembali saya menyaksikan peran Satgas PPIH dalam membantu jemaah khususnya jemaah lansia, dampingi, kawal, tuntun, bopong, gendong dan lain sebagainya.

 

Pemandangan dari sebuah rasa kepedulian dan ketulusan hati ini begitu indah, bangga dan mengharukan. Sebuah terobosan besar dari keputusan Gusmen Yaqut Cholil Qoumas yang membuat tema dan layanan khusus agar jemaah lansia benar-benar bisa terlayani dengan optimal. Menag telah memberikan berbagai bukti bukan sebatas janji atau slogan dan tulisan mati.

 

Kebahagiaan jemaah haji tahun inipun bertambah dengan diumumkannya tambahan air Zamzam yang akan jemaah haji terima. Yang tahun-tahun sebelumnya jemaah haji menerima 5 liter, maka tahun ini setiap jemaah haji dan petugas haji akan mendapatkan 10 liter air Zamzam, ini merupakan sebuah bonus tambahan yang luar biasa.

 

Terimakasih kami sampaikan kepada Gusmen dan para pimpinan di Kemenag Pusat, juga kepada seluruh petugas haji Indonesia dan khususnya kepada PPIH beserta Satgas PPIH Embarkasi Solo yang telah berdedikasi tinggi secara penuh melayani jemaah haji tahun ini dalam mengawal capaian haji mabrur. Salam hormat untuk semua, Semoga lelah kita menjadi berkah.

 

 

Surakarta, 17 Muharram 1444 H

 

Musta’in Ahmad

Kakanwil Kemenag Prov. Jateng

Ketua PPIH Embarkasi Solo