Purwokerto – Pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Banyumas masa bakti 2023-2028 dilantik dan dikukuhkan oleh Ketua DMI Provinsi Jawa Tengah. Pengukuhan dilakukan di aula Al Ikhlas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas, Rabu (14/09)
Pengukuhan dihadiri oleh Bupati Banyumas yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Kepala kantor Kemenag Banyumas , Sekretaris DMI Provinsi Jawa Tengah, Ketua MUI Banyumas, Pimpinan Baznas, Kepala Kesbangpol Banyumas, Ketua PCNU, Ketua PD Muhammadiyah, Ketua LPP Al Irsyad.
Dalam sambutannya Bupati Banyumas yang dibacakan oleh Joko Setiono mengucapkan selamat kepada pengurus baru dan mendorong DMI agar terus bersinergi dengan berbagai pihak, tidak hanya dengan pemerintah saja. Akan tertap juga dengan stakeholder lain seperti perusahaan, dan perbangkan.
“ Ketika masjid bersinergi dengan perbangkan diharapkan pengelolaan sistem keuangan akan menjadi lebih baik. Hal ini tentu bisa dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan kegiatan bersama.” Jelasnya.
“ Ada tiga point penting yang harus menjadi landasan dalam membuat program, yakni terukur , dapat diimplementasikan serta bermanfaat bagi masyarakat. Ini juga menjadi komitmen kita bersama bagaimana memakmurkan atau membumikan program dan kegiatan yang sudah direncanakan dan bermanfaat bagi masyakarat disekitar masjid.” jelasnya lebih lanjut.
Sekretaris DMI Proinsi Jawa Tengah Imam Yahya menyampaikan bahwa kepengurusan DMI bukan super man, akan tetapi super team.
“ Kita harus punya semangat yang sama, kita harus yakin bahwa bersama sama kita bisa. Insya Allah DMI kabupaten Banyumas tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat Banyumas saja, tapi juga bermanfaat bagi Indonesia.” Terang Imam.
Lebih lanjut Imam menjelaskan bahwa masjid masjid tidak hanya dipakai untuk tempat ibadah saja, tapi dapat dikembangkan dengan pengembangan ekonomi yakni dengan adanya Unit Pengumpul Zakat (UPZ).
` Kalau kita berkomitmen bahwa masjid hadir ditengah masyarakat disamping untuk kegiatan keagamaan juga hadir untuk kegiatan penguatan ekonomi umat dan penguatan sosial kemasyarakatan itulah gambaran kedepan.” Jelas Kakan Kemenag banyumas Ibnu Asaddudin saat memberikan sambutannya.
Kalau hari ini pengelola masjid hanya berkisar tentang ibadah saja, maka kedepanpun masjid itu akan bergerak dibidang keagamaan saja. . Sudah tidak saatnya marbot, takmir, BKM dan DMI berdiri sendiri , tetapi 4 unsur ini bekerjasama dengan yang lain harus sudah menghadirkan pengelolaan masjid masa depan yang bukan hanya bergerak dibidang keagamaan saja, tapi juga bergerak dibidang ekonomi dan sosial. Itu yang dimaksud dengan program Sosio Ekonomi Mosque.(yud/bd)