081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Sepijar, Program Unggulan Calon Peserta PAI Award 2024 Tingkat Nasional Asal Kab. Temanggung

Temanggung (Humas) – Tim seleksi calon peserta PAI Award Kanwil Kemenag Prov. Jateng yang dipimpin langsung oleh Ketua Tim Bimtek dan Supervisi Penyuluh Agama Islam Bidang Penaiszawa Achmad Syalabi, melakukan visitasi, pemantapan dan review terhadap calon peserta PAI Award asal Temanggung, Rabu (15/5/2024).

Hari pertama visitasi, pemantapan dan review terhadap calon peserta Penyuluh Agama Islam (PAI) Award 2024 yang berjumlah delapan orang se-Jateng dilakukan terhadap Umi Khairunisa, peserta asal Kab. Temanggung yang mengikuti kategori lomba kesehatan Masyarakat dengan mengusung program Spijar, Sekolah Pencegahan Pernikahan Pelajar.

Sedikit dikisahkan, tahun 2021 Sepijar yang diinisiasi oleh Umi Khairunissa yang akrab disapa Nisa bersama tim ternyata menunjukkan dampak yang signifikan. Salah satunya program ini juga ikut menunjang program pokok Kementerian Agama, yakni penurunan angka stunting di masyarakat, yang merupakan dampak dari pernikahan dini, yaitu pernikahan anak dibawah usia 19 tahun.

“Program ini sudah menjangkau empat Kecamatan, yaitu Kecamatan Kedu, Parakan, Temanggung dan Bulu,” jelasnya.

Bertempat di Madrasah Aliyah Mualimin Parakan, dihadapan peserta siswa-siswi Kelas X berjumlah 50 orang, Nisa menyampaikan bahwa pernikahan dini didasari tiga aspek, yakni budaya, kemiskinan dan pendidikan akan membawa dampak negatif terhadap pelakunya.

“Pernikahan dini akan menimbulkan kasus baru atau masalah baru karena kurangnya umur anak. Sehingga dampak psiklogis dan sosial baik bagi si anak sendiri dan tentunya orang sekitar,” ucapnya.
Achmad Syalabi yang akrab disapa Abby mengapresiasi apa yang sedang dikerjakan Umi Khairunissa dengan program Spijar-nya.

“Saya sangat kagum dengan apa yang dilakukan Umi Khairunnisa. Apa yang dipresentasikan saat seleksi calon peserta PAI Award tingkat Provinsi Jateng sesuai dengan apa yang dilakukan lapangan. Dan program ini sebaiknya dikembangkan di tiap-tiap kecamatan, sehingga bisa menjadi pilot project untuk kabupaten lainnya,” ujar Abby.

Dalam reviewnya Abby menyampaikan, untuk mempersiapkan mengikuti PAI Award di tingkat nasional, maka video pendek harus diperbaiki, karya tulis ilmiah (KTI) juga harus lebih disempurnakan dan testimoni ditambahkan Pj. Bupati, Ka.Dinkes dan Ka. Dikbud.(Sua)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content