Bentuk Guru Ngaji yang Kompeten, Kemenag Wonosobo Ikut Andil Inisiasi Program Kolaborasi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonosobo (Humas) – Kankemenag Kab. Wonosobo melalui Seksi Pendidikan Pondok Pesantren (PD Pontren) mengambil langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan di wilayahnya. Program kolaborasi peningkatan kompetensi guru ngaji di lembaga-lembaga keagamaan Islam telah diinisiasi dengan tujuan untuk memperkuat kemampuan pengajaran dan pengetahuan para guru ngaji, Senin 10/6/2024.

Kepala Seksi PD Pontren Kankemenag Wonosobo, Fakih Khusni, menjelaskan bahwa program ini merupakan hasil dari kerjasama berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan Islam, pesantren, dan organisasi keagamaan setempat. “Kami melihat pentingnya peran guru ngaji dalam membentuk karakter dan pengetahuan agama anak-anak di Kabupaten Wonosobo. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi mereka menjadi prioritas kami,” ujar Fakih.

Inisiasi tersebut secara resmi diusung, ditandai dengan dilakukannya penandatanganan Nota Kesepahaman pada hari Rabu (05-06-2024) antara Program Pasca Sarjana (PPS) Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) Jawa Tengah Di Wonosobo dengan Badan Koordinasi Pendidikan Al-Qur’an (BADKO LPQ) Kabupaten Wonosobo, Forum Komunikasi Diniyah Taklimiyah (FKDT) Kabupaten Wonosobo, Forum Komunikasi Pondik Pesantren (FKPP) Kabupaten Wonosobo dan Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI-NU) Kabupaten Wonosobo serta disaksikan langsung oleh Kepala Seksi PD Pontren Kankemenag Kab. Wonosobo.

Nota Kesepahaman tersebut mengatur kerja sama untuk penyelenggaraan pendidikan jenjang S1 dan S2 bagi para guru ngaji di pondok pesantren, Madrasah Diniyah dan guru ngaji pada TPQ. Program peningkatan kompetensi ini mendapat respon positif dari Kankemenag Kab. Wonosobo, ia mengapresiasi gagasan kolaboratif tersebut dan berharap bahwa program ini dapat menjadi model yang bisa diterapkan di daerah lain, sehingga kualitas pendidikan agama di Indonesia terus meningkat.(Ps-ws/Sua)