Boyolali (Humas) – Direktur Bina Haji Direktorat Penyelenggaraaan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI Arsad Hidayat menyampaikan sejumlah fakta kesuksesan penyelenggaraan haji tahun ini. Arsad mengungkapkannya saat pemulangan 351 jemaah kloter SOC 100, Senin (22/7/2024) di Gedung Muzdalifah Embarkasi Solo.
Kesuksesan tersebut diakui oleh jemaah haji melalui testimoni langsung dari jemaah haji. Untuk memantapkannya, Arsad sempat bertanya langsung kepada jemaah saat itu tentang layanan haji tahun ini, dan semuanya menjawab memuaskan.
Pertama, layanan fast track yang memudahkan prosedur keimigrasian Arab Saudi. Fast track ini dinilai memangkas waktu jemaah karena pengecekan paspor sudah diadakan di Makkah Route Bandara Adi Soemarmo Solo.
“Tahun ini ada 3 embarkasi yang menerapkan fast track, yaitu Jakarta, Solo, dan Surabaya. Sekitar 128ribu jemaah haji sudah menyelesaikan layanan keimigrasiannya di tanah air,” jelas Arsad.
Kedua, layanan murur untuk memperlancar ibadah di Armuzna. Dengan skema murur, mobilisasi jemaah dari Muzdalifah ke Mina tahun ini jauh lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya. Sehingga, peristiwa 2023 tidak terulang lagi. “Jemaah haji yang pakai kursi roda dan risti kita fasilitasi dengan murur ini,” sebut Arsad.
Ketiga, selama di Tanah Suci, jemaah haji mendapatkan layanan akomodasi, konsumsi dan transportasi dengan baik. Pemerintah berupaya semaksimal mungkin untuk kepuasan jemaah haji Indonesia.
Keempat, mitigasi kesehatan jemaah dengan syarat istithaah dan layanan dari petugas kesehatan yang siaga 24 jam mampu menurunkan jumlah jemaah yang wafat tahun ini dibandingkan tahun lalu. “Di Jawa Tengah menurun 30 % dari sekitar 120an menjadi 80 jemaah. Sedangkan secara nasional, jumlahnya turun dari sekitar 770 memjadi 459 jemaah (40 %),” terangnya.
*Masukan Jemaah di Kawal Haji*
Kendati demikian, Arsad menyampaikan masih banyak kekurangan. Hal ini diketahui dengan banyaknya masukan di aplikasi Kawal Haji. Arsad menyebutkan, jemaah Embarkasi Solo adalah yang terbanyak menyampaikan aspirasi di Kawal Haji. “Kami acungi jempol untuk jemaah Embarkasi Solo. Semua masukan di Kawal Haji langsung ditangani dengan baik oleh para petugas,” katanya.
Menurut Arsad, Kawal Haji adalah bukti transparansi pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama dalam penyelenggaraan haji. “Semua saran tertampung. Dan itu akan jadi bahan evaluasi pada tahun mendatang,” kata Arsad.
Arsad berterima kasih kepada jemaah yang tertib dan patuh terhadap peraturan pemerintah Indonesia dan Arab Saudi. Indikatornya, lebih dari 95 % jemaah haji Indonesia memiliki kartu nusuk.
“Kami juga sampaikan terima kasih kepada para petugas haji yang telah bekerja dengan maksimal. Petugas memang sudah kami beri pelatihan untuk maksimal dalam melayani, dan Alhamdulillah tidak ada petugas yang dipulangkan karena kinerjanya yang tidak maksimal,” ungkapnya. –iq/at