Semarang (Humas) – Mewakili Kakanwil, Pembimas Buddha dan Pembimas Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah terima audiensi dari Komisi Nasional Disabilitas (KND), Kamis (23/01/2025).
Audiensi lembaga non-struktural yang independen dengan tugas melakukan pemantauan, evaluasi, advokasi dan kerjasama atas pemenuhan, penghormatan dan perlindungan hak penyandang disabilitas tersebut sesuai Undang Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2021.
Sebagai instansi pemerintah yang melaksanakan pelayanan publik, Kanwil Kemenag Jateng telah menangkap isu pemenuhan hak penyandang disabilitas dengan memberikan fasilitas layanan yang inklusif dan ramah disabilitas.
“Pada implementasi pemenuhan hak disabilitas kita lakukan tidak hanya pelayanan di lingkungan kantor, namun juga menjangkau tempat-tempat ibadah misalnya Vihara sebagian besar sudah memenuhi fasilitas untuk disabilitas. Sementara yang masih menjadi tantangan kami adalah tempat ibadah yang ada di desa-desa dengan kemampuan masyarakat yang berbeda, karena sejatinya rumah ibadah itu kan milik masyarakat,” jelas Karbono, Pembimas Buddha.
“Beberapa program Keuskupan juga melaksanakan pelayanan ibadah door to door mendatangi jemaat yang memiliki keterbatasan untuk menjangkau semua umat mendapatkan hak beribadah yang sama,” imbuh Karyanto, Pembimas Katolik.
Melalui Bidang Pendidikan Madrasah, anak berkebutuhan khusus (difabelitas) difasilitasi melalui pengembangan madrasah inklusi yang didesain sedemikian rupa mulai dari regulasi, penataan kelembagaan, kurikulum, tenaga pendidik dan kependidikan (PTK).
Komisioner KND, Eka Prastomo mengatakan kunjungannya ke Jawa Tengah untuk memberikan informasi atas peluang kerjasama kedepan dan mengidentifikasi kebutuhan layanan ramah disabilitas di lingkungan Kementerian Agama.
“KND ingin membersamai Kementerian Agama, dalam hal ini terkait implementasi dan penguatan hak keagamaan melalui tempat ibadah ramah disabilitas, madrasah inklusif dan unit layanan difabel, serta edukasi calon pengantin tentang kesehatan dan pencegahan kelahiran anak disabilitas,” tuturnya.
Turut mendampingi, Ketua Tim Kerja KUB Kemenag Jateng, Ketua Tim Kerja Kelembagaan Bagian Pendidikan Madrasah dan Ketua Tim Kerja Kepenghuluan. (bel)