
Temanggung (Humas)- Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Saiful Mujab mengunjungi Vihara Dharma Guna Loka Dusun Sembong, Desa Gandon, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung pada Kamis, (13/3/2025).
Hadir bersama Kakanwil, Pembimas Buddha Karbono, Ketua Tim Kerja Kerukunan Umat Beragama (KUB) Zaimatul Chasanah, Ketua Walubi Provinsi Jateng Sutanto, Kakankemenag Kabupaten Temanggung Fatchur Rochman, serta beberapa umat Buddha dari Vihara Dharma Sembong.
Dalam aula yang biasanya dipakai untuk beribadah umat Buddha, Kakanwil menyampaikan pentingnya kerukunan antar umat beragama yang dapat menciptakan pembangunan yang merata.
“Dari kerukunan maka tercipta pembangunan. Pembangunannya merata, tidak hanya didominasi oleh umat tertentu saja,” ujar Kakanwil.
Kakanwil juga menegaskan bahwa semua orang lahir karena kerukunan.
“Saling berpasangan, saling mendukung dan saling melengkapi,” tambahnya.
Pembimas Buddha Karbono menyampaikan bahwa salah satu Kecamatan yang banyak memeluk agama Buddha di Jawa Tengah adalah di Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Hal ini dapat dibuktikan melalui bangunan Vihara yang banyak tersebar di setiap Desa di Kecamatan Kaloran. Tidak hanya memiliki pemeluk banyak saja, gotong royong lintas agama pun sudah terbangun dengan baik di Kecamatan tersebut.
Ketua Walubi Jateng Sutanto menyebut bahwa gotong royong lintas agama di Kecamatan Kaloran sudah terbangun dengan baik khususnya di desa Gandon ini.
“Pembangunan dan pemugaran vihara di sini juga oleh umat agama Islam, Kristen dan lainnya tanpa disuruh, mereka sudah mau membantu dengan gotong royong,” ungkap Sutanto.

Selain gotong royong, umat Buddha di sana melalui Vihara salah satunya Vihara Dharma Guna ini mempunyai badan usaha milik Vihara berupa jasa roasting kopi. Hal ini dilaksanakan mengingat banyak warga sekitar yang berprofesi sebagai petani kopi.
Kakankemenag Kabupaten Temanggung Fatchur Rochman menyebut bahwa usaha jasa roasting kopi tersebut cukup banyak membantu pada kegiatan Vihara Dharma Guna ini.
“Yang menyetorkan biji kopi, yang saya salut bukan hanya umat Buddha saja, tapi semua umat beragama yang lain juga bisa ikut menyetorkan. Sehingga dari situlah terbentuk yang namanya kerukunan umat antar agama,” sahut Kakankemenag takjub.
Hal itu sesuai dengan harapan Pembimas Buddha Karbono yang menyebutkan bahwa Vihara harus punya usaha yang dibuat untuk bersama, sehingga operasional Vihara tidak hanya dalam kotak saja, tapi jadi lebih mandiri dengan wirausaha tersebut.
Kakanwil sambut baik jasa roasting kopi tersebut karena dapat membantu meringankan beban umat dan membantu umat lainnya yang membutuhkan jasa roasting kopi hingga dapat diseduh dan dikonsumsi bersama oleh semua umat. Ia berharap agar bentuk usaha tersebut dapat diikuti oleh umat agama lainnya, khususnya dalam hal kerukunan.
Terakhir, Kakanwil juga berpesan kepada umat Buddha agar terus bekerjasama dengan umat-umat sekitarnya dan meminta agar kerukunan yang sudah dilakukan oleh umat Buddha di Vihara Dharma Guna Loka ini disampaikan ke anak-anaknya.
“Saya ucapkan terima kasih kepada semua. Menjaga saling mencintai dan menghargai. Tidak berlaku untuk ibu-ibu saja. Tolong anak-anak kita juga diajarkan. Diajarkan mengenal Tuhannya, keyakinannya dan bergaul dengan masyarakat agar kerukunan bisa terjalin. Dikader anak-anaknya karena umur ada batasnya,” pungkas Kakanwil. (hilman)