Semarang – Walikota Semarang Hendrar Prihadi merasa prihatin atas sorotan dunia internasional terhadap Islam di Indonesia. Dunia internasional saat ini menyoroti Islam di Indonesia dengan penilaian tidak baik. Sebuah degradasi terjadi, umat Islam meneriakkan Allahu Akbar pada saat memukul orang lain. Menyikapi masalah ini, tugas para tokoh alim ulama untuk menetralkan Islam dengan pemahaman yang moderat. Tokoh alim ulama berkewajiban memberikan kesadaran masyarakat bahwa Islam rahmatan lil alamin.
Hal ini disampaikan Hendy, panggilan akrab Walikota Semarang pada kegiatan Tarawih Keliling (tarling) bersama Muspida dan jajaran ASN Kemenag Kota Semarang, di aula Kankemenag Kota Semarang, Jum’at (09/06).
“Berikan pemahaman kepada masyarakat bahwa Islam penuh toleransi dan rahmatan lil alamin sehingga bisa membawa situasi kondusif,” pinta Hendy.
Hendy berterima kasih kepada jajaran Kementerian Agama yang merupakan koordinator tokoh alim ulama, telah membantu pemerintah Kota Semarang menciptakan suasana kondusif di Kota Semarang. Ia meminta seluruh Kyai dan tokoh agama berdoa bersama-sama dan membuat Kota Semarang menjadi lebih baik.
Walikota menyampaikan, beberapa penghargaan yang diterimanya dalam bidang keagamaan, disamping dari Menteri Agama dalam partisipasi aktif kerukunan umat beragama yang diterimanya April lalu juga penghargaan rekor MURI kategori terbanyak melaksanakan salat jemaah keliling di masjid.
Pada kesempatan tersebut, Walikota menitipkan warga Kota Semarang kepada Kementerian Agama. “Sekitar 2200 warga Kota Semarang akan menjalankan ibadah haji pada tahun ini, saya titip kepada Kemenag supaya sedulur Kota Semarang bisa melaksanakan ibadah hajinya dengan baik dan dapat kondur dengan sehat dan selamat.”
Kegiatan tarling Walikota dan Muspida di Kemenag Kota Semarang merupakan kegiatan rutin tahunan. Pada Ramadhan 1438 H kali ini tarling Walikota dilaksanakan di beberapa instansi dan masjid. Tarling putaran hari pertama diawali di Masjid Agung Kauman Semarang, hari kedua di rumah dinas Walikota. Selanjutnya secara keliling dilaksanakan di aula Kodim, halaman Polrestabes, Kejaksaan Negeri, Pengadilan Negeri, Dan Lanal, aula Kemenag serta DPRD di halaman Balaikota Semarang.
Sedangkan pelaksanaan tarling untuk masjid diselenggarakan di beberapa kecamatan, yaitu Masjid Baitul Makmur (Semarang Timur), Masjid Az Zahra (Semarang Utara), Masjid Al Muhajirin (Ngaliyan), Masjid Muawanah (Semarang Selatan), Masjid At Tawakal (Gunungpati), Masjid Al Hikmah (Tugu) dan Masjid Al HIkmah (Gayamsari). Selain walikota dan Muspida, tarling juga diikuti oleh pejabat jajaran pemkot Semarang, pimpinan OPD, Camat, Lurah dan staf di wilayah masing-masing.
Sementara dari Kementerian Agama Kota Semarang juga turut serta dalam kegiatan tarling tersebut diikuti oleh Kakankemenag, Kasubbag TU, Kasi, Kepala KUA, pengawas, penghulu dan penyuluh sesuai jadwal yang telah ditentukan.(ch/gt)