Wonogiri – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menghadiri sarasehan pengasuh dan santri pondok pesantren (ponpes) se-Solo Raya di Ponpes Mambaul Hikmah, Nambangan, Selogiri, Wonogiri, Rabu (04/10), hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Wonogiri, Forkompinda, Kepala Kantor Kementerian Agama se- Solo Raya serta pimpinan dan santri Pondok Pesantren se-Solo Raya.
Ganjar Pranowo mengajak generasi muda tak hanya bisa mengeluh tetapi beraksi mengatasi masalah di sekitarnya. Sudah bukan zamannya lagi hanya mencaci pemerintah. Gubernur mengaku sering mendapat keluhan berkaitan dengan pembangunan di daerah yang dinilai belum maksimal.
“Sebagai generasi muda harus aktif berpartisipasi menyelesaikan masalah setidaknya di lingkungan sekitarnya. Jika hanya mengeluh dan menyalahkan pemerintah, maka masalah tidak akan rampung dengan sendiri,” tutur Gubernur yang berasal dari Karanganyar.
Dikatakan bahwa narkoba dengan mudah masuk ke ranah anak-anak muda. “Sekarang ini beli narkoba gampang, beli online juga bisa. Banyak Pahe alias paket hemat yang ditawarkan. Lho betul lho ini, jadi anak-anak muda seperti kalian sangat mudah untuk diracuni dengan hal seperti ini,” ungkapnya di depan peserta saresehan.
Secara tegas Ganjar mengakui kondisi sekarang yang terjadi adalah moralitas bangsa dirong-rong dengan narkoba. Ditambahkan bahwa narkoba bisa mencuci otak dan mental dirontokkan. “Kalau sudah begitu, larinya kemana? Pornografi. Lalu masuk ke seks bebas. Ujung-ujungnya apa? Ketagihan,” ujarnya.
Ditambahkan orang nomer satu di Jawa Tengah ini, jika sudah ketagihan narkoba, dari mana dapat uang? Kalau tidak punya uang, akhirnya bisa nyolong. Hal tersebut berujung ke kriminalitas. Memunculkan tindakan amoral pada anak-anak muda. “Saya mengajak semua anak-anak muda disini, jangan pertaruhkan masa depanmu hari ini hanya karena narkoba, lalu nyolongan, apalagi terlibat seks bebas,” pesannya.
Senada dengan pernyataan Gubernur Jawa Tengah, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri Subadi menyampaikan, narkoba harus dihindari dengan membentengi generasi muda melalui agama dan budi pekerti, “Masa depan pemuda di tentukan oleh apa yang dilakukan pada saat ini,” kata Subadi.
Menyinggung soal radikalisme Kakankemenag menyatakan selama ini Kemenag selalu berperan aktif dalam menangkalnya, baik membentengi remaja lewat rohaniwan Islam (Rohis) maupun penyuluhan-penyuluhan agama yang di lakukan penyuluh agama baik PNS maupun non PNS.
Dalam kesempatan tersebut, diserahkan pula bantuan dari BAZNAS Jawa Tengah berupa bantuan renovasi bagi pondok pesantren. Ada 3 Ponpes di Wonogiri yang menerima bantuan, yakni Ponpes Mamba’ul Hikmah (75jt), Ponpes Ghani Tirta Asri (50jt), Ponpes Sunan Gunungjati (40jt). Satu lagi Ponpes dari Al Falah juga mendapat bantuan serupa senilai Rp 50jt. (Mursyid_Heri/gt)