Semarang (inmas) – Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah melalui Subbagian Organisasi Tata Laksana dan Kepegawaian menargetkan di tahun 2017 ini menyelesaikan rangkaian asesmen kompetensi bagi aparaturnya sebagai jawaban akan komitmen terhadap implementasi program Reformasi Birokrasi Kementerian Agama di bidang sumber daya manusia (human resources).
Farhani sebagai nahkoda baru pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah sejak dilantik pada Oktober 2016, segera memetakan kekuatan sumber daya manusia yang ada dijajarannya. Melihat jabatan-jabatan strategis yang kosong dalam kurun waktu yang cukup lama, dengan segera mengamanatkan untuk segera mengisi kekosongan jabatan tersebut melalui asesmen kompetensi sebagaimana diamanatkan dalam PMA nomor 207 tahun 2013 tentang pedoman Pelaksanaan Asesmen Kompetensi bagi pegawai negeri Sipil di lingkungan Kementerian Agama.
Serangkaian asesmen telah dilaksanakan dalam rangka pengisian jabatan, mulai dari penghulu, kepala madrasah, kepala tata usaha pada madrasah, pengawas dan hari ini dilaksanakan untuk jabatan administrator. Kepala Bagian Tata Usaha Suhersi menegaskan, asesmen kompetensi dilaksanakan dalam rangka pemenuhan kepentingan birokrasi yang diatur dalam peraturan perundangan yang berlaku. Asesmen Jabatan Administrator diselenggarakan pada tanggal 2 s.d. 3 November 2017 bertempat di Asrama Haji Transit Manyaran dengan jumlah peserta sebanyak 71 orang.
“Asesmen Jabatan Administrator ini merupakan kegiatan pamungkas dari serangkaian kegiatan asesmen yang telah ditetapkan, asesmen menjadi wajib dalam rangka selain sebagai pemenuhan aturan perundangan yang berlaku, juga merupakan bagian penting dalam pengisian maupun mutasi jabatan dengan profil kompetensi sesuai dengan standar kompetensi jabatan,” tegas Suhersi saat memberikan arahan kepada peserta Asesmen, Kamis (02/11).
Menilik kekosongan jabatan yang sudah cukup lama, Suhersi menambahkan pentingnya asesmen kompetensi ini dilaksanakan sebagai prasyarat pengisian jabatan baik melalui promosi maupun rotasi.
“Ada tiga hal yang mendesak terhadap pemenuhan kekosongan jabatan utamanya pada level administrator, yang pertama merupakan pemenuhan terhadap tugas dan fungsi, kedua sebagai media pengembangan profesi maupun karir pegawai dan yang terakhir sebagai akselerasi dalam realisasi anggaran,” imbuhnya.
Mewakili Kakanwil, Suhersi berpesan kepada seluruh peserta untuk memanfaatkan kesempatan dan potensi yang ada, tunjukan kualifikasi dan kompetensi diri secara maksimal dalam seleksi ini sehingga kepentingan birokrasi sejalan dengan kemampuan berprestasi dari para peserta.
“Persyaratan administratif telah ditentukan dan tentunya tidaklah mudah bagi semua pihak yang berkeinginan mengikuti seleksi ini, Bapak-Ibu bisa bergabung dalam asesmen ini merupakan kesempatan luar biasa dari Allah yang tidak boleh disia-siakan, eksplorasikan potensi Bapak-Ibu secara maksimal, sehingga hasil dari seleksi ini benar-benar dapat memunculkan profil administrator yang memiliki kualifikasi sesuai dengan standar kompetensi jabatan,” harapnya.
Sejalan dengan Kakanwil, Suhersi juga memastikan bahwa seluruh rangkaian pelaksanaan asesmen akan berjalan secara terbuka dan transparan sesuai dengan aturan perundangan yang berlaku, serta dipastikan tidak ada kepentingan di belakangnya. (gt/gt)