Wonogiri – Fakta membuktikan bahwa faktor pemicu kesembuhan pasien tidak bisa hanya mengandalkan dari obat saja, tetapi siraman rohani sebagai motivasi sangat menentukan kesembuhan pasien. Realitas membuktikan karena adanya motivasi yang kuat dari pasien, maka dia bisa berhasil sembuh dari penyakitnya lebih cepat. Bimbingan rohani bagi pasien yang sakit dapat membuatnya lebih tenang, lebih sabar dan mau berikhtiar serta bersemangat untuk cepat sembuh, sehingga mampu menumbuhkan rasa sabar dan ikhlas pada diri pasien dan keluarganya, memotivasi kesembuhan pasien, serta menghilangkan rasa gelisah pada diri pasien.
Hal tersebut di lakukan Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri setiap hari kamis pagi menerjunkan pegawainya untuk melakukan bimbingan rohani bagi pasien yang di rawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soediran Mangun Sumarso Kab. Wonogiri.
Kerjasama sosial tersebut merupakan wujud konkrit Kementerian Agama (Kemenag) dalam rangka memberikan pelayanan spiritual bagi pasien yang membutuhkan. Mengingat Kementerian Agama adalah instansi pemerintah yang menjalankan tugas pokok untuk memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan kehidupan beragama kepada seluruh umat beragama termasuk orang sakit.
Kasubbag TU Kantor Kemenag Wonogiri, H. Haryadi, Kamis (01/03) menyampaikan bahwa pasien di RSUD sangat mengapresiasi keberadaan rohaniawan dari Kemenag, bahkan petugas yang datang selain berdoa juga banyak yang meminta arahan dan bimbingan rohani.
Menurutnya bimbingan kerohanian merupakan salah usaha bimbingan untuk mendampingi dan menemui pasien rawat inap agar pasien mampu memahami arti dan makna hidup serta menambah spirit pasien, utamanya pendekatan hati dan agama.
“Alhamdulillah kiprah Kemenag di RSUD benar-benar bisa di rasakan pasien dan pihak rumah sakit, utamanya dalam proses penyembuhan. Dengan memberikan bimbingan tentang do’a-do’a, dzikir-dzikir yang bertujuan untuk mengingat Allah SWT dan menyakini bahwa sakit yang diderita adalah cobaan yang akan menghapus dosa-dosanya, bahkan setiap doa bersama pasien dan keluarga secara khusu' mengikutinya,” jelasnya.
Bimbingan mental serta kerohanian menurut Kasi Bimas sangatlah penting, sebagian dari kita tentunya pernah mengalami bagaimana rasanya bila sedang di rawat di RS. Terlebih lagi dalam waktu yang lama, tentu perasaan menajadi sangat tidak nyaman, penyakit yang di derita di tambah lagi keluarga, tentu perlu tambahan semangat. (Mursyid_heri/Wul)