Surakarta – Pimpinan Daerah Ikatan Guru Raudatul Atfal (IGRA) Kota Surakarta menggelar kegiatan pendidikan dan pelatihan (Diklat) peningkatan kompetensi pedagogi dan kepribadian, di Hotel Red Chilles, Kamis-Sabtu, (15-17/3). Acara yang merupakan kerja sama antara IGRA kota Surakarta dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Surakarta selaku pembina IGRA kota Surakarta ini diikuti oleh 235 peserta dengan dana swadaya. Tujuan acara ini untuk adalah untuk meningkatkan kembali kompetensi guru, terutama dalam pedagogi dan kepribadian.
"Jadi, guru dalam melaksanakan pembelajaran harus lebih kreatif dan inovatif dan menyenangkan. Sehingga siswa akan antusias dalam mengikuti pembelajaran di RA," kata Ketua PD IGRA Kamilah.
Disamping itu, Kamilah menambahkan, guru diharapkan mampu membuat alat atau media pembelajaran, cipta lagu dan seni untuk menarik agar lebih semangat belajar. Selain kreatif dan inovatif guru juga harus memiliki sikap kepribadian yang luhur dan berkarakter.
Sementara itu dalam arahannya, Kasubbag Tata Usaha Kantor Kemenag Kota Surakarta, Syamsuddin, menyampaikan bahwa guru RA punya kedudukan yang sangat mulia dan peran yang sangat penting karena meletakkan dasar untuk keberhasilan pendidikan berikutnya.
"Guru itu harus punya kepribadian yang luhur sehingga guru pantas mendapatkan sebutan digugu dan ditiru. Hal ini seperti ajaran dari Ki. Hajar Dewantara, dengan Ing ngarso sung tulodho Ing madyo mangun karso Tut Wuri Handayari bukannya wagu tur satu," jelasnya.
Untuk lebih menunjang pendidikan di RA terutama untuk guru-gurunya, pemerintah selalu berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan guru dengan adanya TPG dan insentif sebagai gantinya dari tunjangan fungsional. Termasuk bagi guru TPG yang sudah inpassing akan mendapatkan tunjangan sesuai gaji PNS berdasarkan dengan golonganya.
"Sampai saat ini memang belum ada pengangkatan guru PNS terutama untuk guru RA tetapi setelah di inpassing maka tunjangan yang akan diperoleh akan sama dengan guru PNS," ucap Syamsuddin. (rma/Wul)