Wonogiri – Dalam rangka syiar kemasjidan, serta sebagai upaya menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan masjid, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Giriwoyo dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) menggelar lomba kebersihan, Keindahan dan Kerapian (K3) Masjid antar Desa se-Kecamatan Giriwoyo Tahun 2018.
Kepada Humas Kankemenag Wonogiri, Kepala KUA Kec. Giriwoyo, M. Misbahudin di dampingi Penyuluh Agama Islam Fungsional, Munawir, Selasa (17/04) mengungkapkan bahwa penilaian lomba kebersihan Keindahan dan Kerapian (K3) Masjid merupakan bagian dari program kerja KUA dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kecamatan Giriwoyo yang bertujuan mendorong masyarakat atau umat muslim untuk menjaga serta memelihara kebersihan, keindahan dan kerapian masjid.
Adapun penyelenggaraaan lomba di laksanakan 4 jum’at di bulan ini, dan di ikuti masjid yang tersebar di 16 Desa/kelurahan se Kecamatan Giriwoyo.
Menurut Munawir selaku koordinator lomba K3 Masjid, Masjid merupakan pusat ibadah dan kegiatan umat Islam yang berfungsi memberikan kedamaian dan memperkokoh tali silaturahmi. Melalui pembinaan masjid yang disinergikan dengan penilaian lomba K3, diharapkan bisa membuang anggapan, bahwa masjid bukan semata-mata tempat untuk melaksanakan shalat ataupun pengajian semata. Namun secara lebih luas, esensi keberadaan masjid yang ada di sekitar lingkungan masyarakat, akan banyak tergali fungsinya yang bisa dimanfaatkan, termasuk sebagai sarana untuk melakukan perbuatan yang mengandung kebaikan dan kebajikan.
“Penilaian lomba kebersihan, keindahan dan kemakmuran (K3) masjid, bisa menjadi wahana pembinaan tempat ibadah sekaligus lebih memaksimalkan masjid sebagai tempat ibadah serta untuk untuk memotivasi jamaah menjaga kebersihan dan memelihara masjid dan lingkungannya,” jelas Munawir
Sedangkan indikator penilaian dalam lomba ini meliputi kebersihan didalam dan diluar Masjid, kebersihan WC dan tempat Wudhu selain itu juga, keaktifan majelis ta`lim, TPA/TPQ, RISMA, dan banyaknya jamaah yang melaksanakan Sholat di Masjid pada Sholat 5 waktu menjadi poin penilaian.
Walaupun di lombakan KUA Giriwoyo menekankan agar masyarakat tidak berhenti dalam memanfaatkan dan memakmurkan masjid. Tidak berhenti sebatas dalam menghadapi lomba saja. Namun yang terpenting, bisa menjadikan masjid sebagai sarana ibadah dan pendidikan. Tidak hanya bagi kaum dewasa saja, tapi utamanya bagi anak-anak dan kaum muda, untuk lebih melakukan pendalaman agama. Hal ini selain sebagai upaya peletakkan dasar pendidikan karakter, juga menunjukkan adanya keseimbangan antara pembangunan fisik dan pembangunan mental.
“Semoga dengan di selenggarakan lomba K3 Masjid ini bisa menjadi spirit takmir masjid dan jamaah untuk peduli terhadap kebersihan masjid, dan mampu merubah image masjid, kurang besih, toilet kotor dan pesing, tapi mampu menunjukkan slogan kebersihan sebagian dari iman,” pungkasnya. (Mursyid_Heri/Wul)