Mungkid – Program unggulan MIS Arrosyidin Tampir Kulon Candimulyo yaitu pemberian muatan agama oleh Pengajar dari Pesantren sangat diminati oleh masyarakat. Terbukti, dari kekurangan siswa, saat ini MIS Arrosyidin Tampir Kulon menjadi madrasah yang diperhitungkan keberadaannya bagi masyarakat Candimulyo.
Kepala Madrasah Abdul Jalil, Rabu (18/04) saat menerima Tim Monitoring USBN MI Tahun di 2018 di ruang kerjanya menuturkan bahwa penguatan materi agama sesuai Kurikulum Kemenag menjadi unggulan layanan pendidikan pada madrasah.
Abdul Jalil menuturkan, untuk mewujudkan madrasah yang dipercaya masyarakat melalui proses yang tidak mudah. Saat ini masyarakat sudah semakin pintar dalam memilihkan tempat pendidikan bagi anak-anaknya karena arus informasi yang semakin beragam. Muatan agama ternyata menjadi prioritas utama dalam pemilihan tempat pendidikan.
Perolehan siswa baru pada setiap tahun ajaran di MIS Arrosyidin Tampir Kulon selalu mengalami peningkatan. Keadaan ini sangat berbeda jika dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu.
“Saya masuk di madrasah ini tahun 2008. Saat itu kami hanya mempunyai 48 siswa. Berawal dari inovasi ingin memberikan layanan kepada orang tua untuk mempermudah mengantar anak-anaknya ke madrasah, kami membeli mobil yang digunakan sebagai layanan antar jemput. Ternyata mendapatkan respon yang positif, masyarakat banyak bertanya, itu mobil apa kok lalu lalang mengantar anak-anak ke MI?” cerita Abdul Jalil.
Penasaran masyarakat berujung kepada kepercayaan mereka untuk menitipkan putra-putrinya belajar di MI Arrosyidin. Abdul Jalil menyampaikan para siswanya ada yang berasal dari lokasi yang cukup jauh, misalnya dari Karangampel Kecamatan Sawangan.
Abdul Jalil menyampaikan masyarakat sangat tertarik dengan materi agama yang disampaikan kepada para siswa sebelum KBM dimulai. Anak-anak mengikuti materi muatan agama sesuai Kurikulum Kemenag pada pukul 06.15 WIB.
“Jam 06.15 anak-anak sudah masuk, kemudian belajar agama sesuai Kurikulum dari Kemenag dengan pengajar yang kami datangkan secara khusus dari pesantren sampai dengan pukul 07.00. Selanjutnya anak-anak untuk mengikuti KBM,” lanjutnya.
Saat ini jumlah siswa MI Arrosyidin Tampir Kulon sebanyak 140 siswa, dengan jumlah Pendidik 9 orang. Madrasah juga mengelola PAUD dan RA dengan jumlah siswa 60 orang.
Program unggulan muatan agama menurut Abdul Jalil, mampu menjawab harapan dan kebutuhan masyarakat yang ingin anak-anaknya dapat tumbuh kembang secara baik dalam lingkungan yang agamis agar mendapatkan bekal mewujudkan anak-anak yang berakhlakul karimah siap dan tangguh dalam menghadapi perkembangan zaman.
Abdul Jalil bersyukur perkembangan madrasah dapat diterima dengan baik oleh masyarakat sekitar. Karena letaknya bersebelahan dengan Masjid Kampung, madrasah sering membantu masyarakat dalam renovasi kecil dan kebutuhan air bagi masjid tersebut.
“Kami membuatkan tempat wudlu yang bisa dipakai oleh jamaah masjid maupun oleh anak-anak. Kami juga menyisihkan dana untuk kami serahkan kepada masyarakat untuk keperluan pemeliharaan masjid. Kerja sama ini sangat dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya. (am)