Wonogiri – Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri di gandeng Polres Wonogiri untuk menyukseskan penyelenggaraan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) santri pondok pesantren se Kabupaten Wonogiri yang di selenggarakan Kepolisian Resort Wonogiri, Kamis (31/5) di halaman Mapolres Wonogiri, yang diikuti santriwan dan satriwati dari berbagai Pondok Pesantren di Wonogiri.
Even Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) para santri antar pondok pesantren (Ponpes), merupakan kegiatan pertama kalinya yang di prakarsai dan di selenggarakan Polres Wonogiri bekerjasama dengan Kemenag, diikuti 42 orang santri, terdiri atas 23 santri putra dan 19 santri putri.
Kapolres Wonogiri AKBP Robertho Pardede menyatakan, lomba MTQ digelar dalam rangka menciptakan situasi kondusif, sekaligus sebagai upaya mengantisipasi paham radikalisme dan intoleransi umat beragama. Utamanya terkait dengan tahun politik pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng 2018, dan dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1439 H, serta menyongsong peringatan HUT Bhayangkara Tahun 2018.
“Untuk menciptakan situasi yang kondusif di Wonogiri, diperlukan dukungan dari semua elemen masyarakat. Di sisi lain, upaya membangun jalinan komunikasi dengan semua komponen masyarakat akan memberikan kontribusi yang positif untuk mewujudkan situasi keamanan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang mantap. Maka dari itu kami minta bantuan kepada pondok pesantren agar memberikan pengertian kepada para santri agar selalu menjaga keselamatan terutama pada diri pribadi,” jelas Kapolres Wonogiri.
Turut hadir dalam acara pembukaan, Bupati Wonogiri yang diwakili Sekda Suharno bersama jajaran Forkompinda, Kepala Kantor Kemenag Wonogiri, Kasi Bimas Islam sekaligus sebagai koordinator Dewan hakim Hidayat Masykur, para pimpinan dan pengasuh ponpes beserta para ustadz bersama para pejabat utama di jajaran Polres Wonogiri.
Sedangkan Ka. Kankemenag Wonogiri, Subadi menyampaikan apresiasi yang luar biasa terhadap komponen masyarakat yang ikut serta dalam mengisi bulan Ramadan. Ia juga menyebut, kegiatan itu sangatlah positif dan suatu wujud menjaga dakwah. Selain itu, Polres juga dinilai sebagai tempat untuk mendukung wujud adanya polisi yang bersinergi dalam mitra pelayanan kepada masyarakat.
“Ini merupakan cara mencegah radikalisme yang mampu mewujudkan ukhuwah islamiyah, semoga kegiatan ini di laksanakan setiap tahun. Apalagi di tahun ini adalah tahun politik, semoga masyarakat mempunyai kesadaran dalam Pilgub yang akan datang,” ungkap Subadi.
Lomba MTQ ini menurut Ka. Kankemenag, memberikan nilai positif bagi umat Islam, utamanya para santri, dalam mengisi amalan ibadah di bulan suci Ramadhan 1439. Melalui lomba MTQ yang diprakarsai Polres Wonogiri diharapkan dapat menjadi media yang makin mengukuhkan jalinan kemitraan jajaran kepolisian bersama elemen masyarakat, utamanya umat Islam, untuk mencegah berkembangnya paham radikal dan demi mewujudkan ukuwah Islamiyah.(Mursyid_heri/Wul)