Surakarta – Dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional 2018, Pondok Pesantren Al-Muayyad, Mangkuyudan, Surakarta, mengadakan Perkemahan Pramuka Santri, di Lapangan Pondok Pesantren Al-Barokah, di desa Samben, Gunting, Wonosari, Klaten, Jum’at (2/11).
Kegiatan yang berlangsung di komplek Pondok Pesantren al – Barokah itu di pimpin oleh KH. Moh. Adnan Mualif.
Yang menarik dari 700 santri peserta Perkemahan Pramuka Santri Al Muayyad, Mangkuyudan itu, pemberangkatan menuju Pondok Al-Barokah, Klaten menggunakan 17 gerbong kereta kelinci.
Menurut koordinator transportasi, Nur Hidayatullah, kereta kelinci ini dipilih karena biaya lebih efisien dan suasananya lebih bebas daripada transportasi lain.
“Sebenarnya mau menggunakan truk tetapi tidak jadi, karena dilihat kurang sopan dan lebih mementingkan keselamatan santri,” ujar Nur.
Perkemahan Pramuka Santri ini selain diikuti oleh para santri SMP, SMA dan MA juga diikuti oleh seluruh Civitis Akademika Pondok Pesantren Al-Muayyad, Mangkuyudan, Surakarta.
Perkemahan yang berakhir pada Minggu (4/11) itu mengambil tema “Kemandirian Santri, Untuk Kejayaan NKRI”.
Ketua panitia, Fathkur, ketika dikonfirmasi mengatakan, salah satu alasan kegiatan perkemahan ini dilaksanakan untuk melatih kemandirian dan kedisiplinan santri.
Sebelum berangkat, para santri dan seluruh civitas akademika pondok terlebih dahulu melakukan tahlil di Makam KH. Ahmad Umar, Pendiri Pondok Pesantren Al-Muayyad, dan memohon doa restu kepada pengasuh Pondok, KH. Abdul Rozaq Shofawi.
Kegiatan yang disusun oleh dewan ambalan sangat membuat para santri perkemahan antusias untuk mengikutinya.
“Kegiatan kemah kemarin sangat menyenangkan dan seru, kami bisa saling mengenal dan bersilaturahmi dengan satu pondok mulai dari santri SMP, SMA, dan MA,” kata salah satu santri, Evie Auliaani. (rma/bd)