Jepara – Kementerian Agama Kabupaten Jepara menggelar Upacara Bersama dalam rangka memperingati Hari Amal Bhakti atau Hari Lahir Kementerian Agama Republik Indonesia yang ke-73 dan dipusatkan di Lapangan Desa Jlegong Keling Jepara, Kamis (03/01).
Lapangan dipenuhi oleh peserta upacara yang berasal dari MIN , MTsN , MAN , KUA se-kabupaten Jepara, serta seluruh ASN yang berada dalam lingkup Kementerian Agama Kabupaten Jepara. Hadir pula tamu undangan yakni Camat Keling, Sasmiadji, S.Sos., Danramil dan Kapolsek Keling, serta Kepala Desa dari kecamatan Keling.
Tempat penyelenggaraan upacara yakni di lapangan desa Jlegong Keling bukanlah tempat yang dekat dari kota Jepara. Jarak dari kota menuju lapangan berkisar tiga puluhan kilometer. “Pelaksanaan kegiatan Peringatan HAB ini difokuskan di MTsN 2 Jepara dimana madrasah kami tidak bisa disebut dekat dengan ibukota Jepara. Karena jaraknya yang cukup jauh yakni sekitar 35 kilometer. Dan itupun ditempuh dengan melewati hutan karet milik perhutani yang dikenal rimbun dan jarang kendaraan melintas di pagi hari” ujar Miftahuddin. Kepala MTsN 2 Jepara yang juga sekaligus ketua panitia upacara dan tasyakuran HAB ke-73 di Kemenag Jepara.
Dan baru kali ini upacara ditempat yang cukup jauh dengan disertai turunnya hujan yang lebat pada saat sebelum dimulainya upacara. “ini merupakan momen langka dan belum pernah ada sebelumnya upacara peringatan HAB diselenggarakan di tempat kami. Maka dari itu kami mengapresiasi dari kantor Kementerian Agama Kabupaten Jepara yang berani mengambil resiko menempatkan kegiatan disini. Kami dengan senang hati menerima dan menyambut dengan suka cita seluruh peserta yang bisa hadir disini” tukas Miftahuddin.
Meski sempat diguyur hujan lebat pada saat sebelum penyelenggaraan upacara, akhirnya upacara tetap terus dilaksanakan dengan iringan rintik hujan dan akhirnya hujan berhenti disaat penyelenggaraan upacara sedang dilaksanakan.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten, Nor Rosyid, awalnya cukup ragu untuk meneruskan kegiatan upacara di lapangan desa Jlegong karena hujan masih belum berhenti hingga pukul 08.00. namun setelah itu hujan berangsur angsur mereda dan upacara akhirnya bisa tetap dilaksanakan di lapangan desa. “kami bersyukur hujan akhirnya berhenti dan upacara bisa dilaksanakan dengan khidmad dan sukses serta lancar tanpa ada halangan suatu apapun” ujarnya.
Pada kesempatan ini Nor Rosyid menyampaikan dengan ringkas pidato sambutan Menteri Agama dalam rangka Hari Amal Bhakti Kementerian Agama yang ke 73.
Tema pidato Menag kali ini adalah “Jaga Kebersamaan Umat”. “Di tengah hiruk pikuk arus informasi yang semakin deras entah itu di media sosial maupun media elektronik yang lain, Manag ingin menyampaikan pesan yang mendalam bahwa apapun perbedaan yang dimiliki, kebersamaan tetap merupakan hal yang utama. Informasi yang bersifat bohong atau hoax, sepatutnya disikapi dengan sikap waspada dan hati-hati jangan sampai mengoyak kerukunan dan persatuan bangsa yang telah lama terjalin dengan erat” tutur Nor Rosyid.
Di akhir acara, panitia peringatan HAB Kemenag Jepara juga membagikan sejumlah hadiah dimana merupakan hasil dari lomba yang telah diselenggarakan sebelumnya. Lomba yang telah diselenggarakan diantaranya bolla volley, bulu tangkis, tenis meja, menghias tumpeng, lari sarung, senam Islami ceria, olah raga KKMA 01, dll.
Tidak hanya hadiah lomba, Kepala Kemenag juga menyerahkan beberapa bantuan bagi fakir miskin, bantuan pendidikan bagi siswa tidak mampu, zakat produktif, muallaf, dll. (fm/bd)