Surakarta – Kondisi Kota Surakarta tetap aman dan nyaman serta damai di tahun 2019 ini atau banyak disebut sebagai Tahun Politik, meskipun beberapa hari lalu ada hiruk pikuk di Lembaga Pemasyarakatan kelas 1 Surakarta. Demikian disampaikan Komandan Distrik Militer (Dandim) Kota Surakarta, Letkol. Ali Ikhwan, mewakili Forkompinda Surakarta, pada kegiatan Jum’at keliling bersama di Masjid Ageng Nurul Falah, Karangasem, Laweyan, Surakarta, Jum’at (11/1) kemarin.
Lebih lanjut, Ali Ikhwan mengatakan kalau TNI dan POLRI tidak memilih. Tapi, sebagai alat keamanan. Jadi, Kota Solo aman bukan dari aparat. Tapi, dari masyarakat Surakarta sendiri.
Berkaitan dengan pernyataan diatas, Kasubbag Tata Usaha Kemenag Kota Surakarta, Syamsuddin menyampaikan bahwa tidak kalah pentingnya, untuk merawat kerukunan dan kondusifitas Kota Surakarta adalah dari tingkat keluarga.
“Jadi tingkat terbawah itu keluarga. Kalau keluarga itu kondusif, insya Alloh masyarakat akan menjadi kondusif,” ujarnya meyakinkan.
Syamsuddin mengingatkan, kenyataannya saat ini banyak orang tua yang lalai akan kewajiban untuk mengarahkan anaknya, keluarganya , istrinya atau bahkan suaminya.
Padahal, lanjutnya, dalam Al Qur’an Allah telah mengingatkan; Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.
“Sekali lagi, ini tentang pengamalan agama. Kalau agama masyarakat itu baik, entah islam atau non islam, insya Allah bisa kondusif. Karena ini sangat mendasar. Kalau ekonomi dan yang lainnya itu sebagai pendukung,” bebernya.
Oleh karena itu, menurut Syamsuddin, yang paling prinsip bagi kita adalah dalam pengamalan agama dan itu sudah jelas. Jadi, kalau orangnya sholatnya ajeg, insya Alloh tidak akan macam-macam.
“Jadi ini sangat prinsip. Marilah kita terapkan ayat itu bukan hanya sekedar kita mengetahui tapi kita amalkan,” ajaknya.
Hadir pada acara tersebut, selain Dandim Letkol Infantri Ali Ikhwan, Kakankemenag Kota Surakarta, Musta’in Ahmad, Polresta Surakarta, Kejaksaan, Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama.serta pejabat Pemda Kota Surakarta, Camat laweyan, Penyuluh Agama Fungsional, tokoh agama dan masyarakat.(giyat_rma/wul)