Wonosobo – Dalam upaya membangun kerjasama lintas sektoral, Rumah Sakit Islam Wonosobo bekerjasama dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo melakuan tes kesehatan secara berkala bagi ASN dan non ASN. Sinergitas tersebut mulai dilaksanakan pada Senin, (21/01) tadi, dimana pihak RSI lagsung menyambangi kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo dan melakukan cek kesehatan serta konsultasi kesehatan. Sedikitnya terdapat 100 lebih peserta yang merupakan ASN dan non ASN, mulai dari Penyuluh Agama, Pengawas Pendidikan, Kepala KUA Kecamatan Wonosobo dan jajaran Kemenag Wonosobo yang terlibat dalam kegiatan tersebut, untuk melakukan konsultasi kesehatan.
Menurut Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo, Muhammad Thobiq menyampaikan, kesehatan ASN dan non ASN merupakan kunci utama untuk mensukseskan program kerja yang sudah dirancang.
“Kerja yang berintegritas butuh sinergi yang kuat, sayangi sesama, utamanya sayangi diri kita sendiri agar terwujud tujuan yang sudah di desain sedemikian rupa. Jika tubuh kita dalam keadaan sehat, maka kita akan mampu menyelesaikan pekerjaan, dan mampu melayani masyarakat dengan baik. Jadi kunci untuk keberhasilan kita adalah kesehatan, sehat jasmani dan rohani,” ungkap M. Thobiq.
Kepala Kemenag Wonsobo menambahkan, sinergitas lintas sektoral antara RSI dan Kemenag bisa berlangsung dengan baik dan kedepannya bukan hanya untuk ASN dan non ASN Kemenag, tapi lebih luas lagi.
“Yaa, mudah-mudahan kalau ASN nya sudah sehat secara jasmani dan rohani, nantinya bisa terjalin kerjasama lagi, yakni untuk pelayanan kesehatan jemaah haji Kemenag Wonosobo ataupun lainnya,” imbuhnya.
Selanjutnya, disela konsultasi kesehatan, hadir Dokter Euis dan Dokter Umar dari RSI Wonosobo, yang masing-masing menjelaskan terkait kesehatan organ dalam dan fisik, serta membeberkan pola hidup yang sehat bagi ASN dan non ASN.
“Sehat berawal dari diri sendiri, jika sudah mampu menerapkan pola hidup yang sehat, maka kemungkinan untuk mengidap penyakit akan tipis. Jalani pola hidup yang sehat itu simpel, contohnya saja cara kita minum, itu jangan sambil berdiri karena bisa menyebabkan batu ginjal, tidur yang cukup jangan begadang, makan sayur-sayuan dan hindari makanan cepat saji dan mengandung msg dan bahan pengawet lainnya,” terang Dokter Umar.
Dokter Umar berharap, kedepannya kerjasama lintas sektoral antara RSI dan Kemenag tak hanya bidang General Checkup, namun juga bidang kesehatan makanan. RSI ada KPRS agar kedepanya bisa menghadirkan ahli gizi dari RSI untuk penyuluhan tentang kesehatan makanan.(PS-WS/SUA)