Surakarta – Teknologi informasi dan Komunikasi merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi saat ini. Perkembangannya yang cepat menuntut semua pihak untuk menyesuaikan. Pendidikan merupakan bidang yang juga tidak bisa lepas dari teknologi. Di era teknologi saat ini, guru sebagai salah satu unsur penting dalam pendidikan, seyogyanya juga menyesuaikan dengan teknologi, apalagi saat ini sering dikenal dengan era revolusi industri 4.0.
Dalam rangka mengimplementasikan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Surakarta sangat memberikan ruang bagi guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Salah satunya yang dilakukan oleh Rusdi Mustapa, yang merupakan seorang guru sejarah. Pelajaran sejarah yang identik dengan hafalan dan membuat siswa kurang antusias mengikuti pelajaran, ditangan pak Rusdi bisa dikemas dalam suasana yang berbeda dan mengasyikkan.
“Saya mengembangkan pembelajaran sejarah yang berkolaborasi dengan teknologi. Karena di era saat ini, teknologi menjadi salah satu kebutuhan yang wajib dipenuhi,” kata Rusdi saat ditemui di sela waktu mengajar, Senin (11/2).
Oleh karenanya, lanjut Rusdi, ia mengembangkan model pembelajaran sejarah yang disebut PAIKEMIT (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan dengan Informasi Teknologi). Salah satu bentuknya adalah pembelajaran sejarah dengan membuat komik sejarah secara digital. Selama ini, kata Rusdi, siswa kesulitan memahami materi sejarah yang biasanya harus menghafal nama, tanggal atau urutan peristiwa, sehingga membuat kurang antusias mengikuti pelajaran.
“Karenanya saya punya ide memberikan tugas membuat komik sejarah dengan alasan rata-rata siswa suka baca komik. Tapi bagaimana jika komik itu berisi materi sejarah ? tentu akan menarik buat siswa,” kata Rusdi. Untuk pelaksanaannya siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang sudah diberi materi. Selanjutnya mereka harus mempelajari materi itu untuk selanjutnya dibuat komik sejarah. Di sini terjadi proses belajar sejarah secara mandiri dan siswa berusaha maksimal memahami materi karena harus dibuat komik.
Menurut Rusdi, untuk membuat komik sejarah ini menggunakan software ComicLife 3. Jadi setiap kelompok harus menginstall di laptop masing-masing. Di akhir kegiatan, setiap kelompok mencetak komik sejarahnya. Rencana ke depan, seluruh komik sejarah itu akan dibukukan dalam kompilasi komik sejarah yang selanjutnya disumbangkan ke perpustakaan sebagai tambahan koleksi bacaan.
Sementara itu, Slamet Budiyono, selaku kepala MAN 1 Surakarta sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Rusdi.
'Kami mengapresiasi kegiatan inidan memberikan penghargaan setinggi tingginya kepada pak Rusdi yang selalu melakukan inovasi pembelajaran kaitannya dalam pemanfaatan IT sebagai media pembelajaran, sehingga mapel sejarah dapat disampaikan dengan prinsip PAIKEMIT. Penyampaian mapel sejarah dituntut pendekatan dan teknis yang menarik dan mengesankan, sehingga para pembelajar (siswa) serasa bermain dan terasa menyenangkan. Pak Rusdi mencoba memasukkan unsur bermain (game) ke dalam dunia pendidikan (education) menjadi edugame. Dalam skala yg lebih besar bisa menjadi edutainment yang tentu akan semakin menarik karena ada unsur-unsur pertunjukan,” kata Budiyono.
MAN 1 Surakarta, lanjut Budiyono, selalu mendorong dan memberikan ruang yang seluas-luasnya bagi setiap pendidik dan tenaga pendidikan untuk berkreasi dan berinovasi sehingga kualitas layanan khususnya pembelajaran akan semakin meningkat seiring komitemen MAN 1 Surakarta menuju World Class Madrasah. (rusdi/bd)