Tegal (Slawi) – Untuk menyukseskan pelaksanaan UAMBD dan USBN Berbasis Komputer, Guru-guru MI negeri dan swasta Kabupaten Tegal mengikuti workshop IT. Workshop yang dimotori oleh MIN I Tegal ini dilaksanakan di gedung pertemuan MIN I Tegal pada Sabtu (9/03), diikuti oleh 40 orang guru Madrasah Ibtidaiyah, baik negeri maupun swasta, dengan mendatangkan 2 orang narasumber, yaitu Dr. Suwarsi dari Sub Direktorat Kurikulum Evaluasi Ditjen Pendis Kemenag RI, dan Arif Ridlosan Haryadi, HD dan Proktor Nasional Kemenag RI.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal, Sukarno, melalui Shofar Sholahudin Bisri, Kepala MIN I Tegal, sekaligus penanggung jawab kegiatan, berpesan agar para peserta kegiatan memanfaatkan workshop ini untuk berlatih dan mengasah pengetahuan serta ketrampilannya dalan menggunakan dan memanfaatkan kemajuan teknologi.
“Workshop ini bertujuan agar para guru semakin terampil memanfaatkan IT untuk pembelajaran dan evaluasi, sehingga terselenggara sistem penilaian yang akuntabel. Karena itu, jangan malu-malu untuk berlatih dan bertanya. Kalau kita tidak mencoba dan berlatih sejak sekarang, maka kita tidak bisa mengikuti dan mendampingi siswa-siswi zaman sekarang yang setiap hari memanfaatkan kemajuan IT”, kata Shofar Sholahudin Bisri mewakili Kepala Kantor.
Shofar Sholahudin Bisri menambahkan, bila para guru semakin mahir dan terampil dalam menggunakan dan memanfaatkan IT, pasti akan membantu kesuksesan pelaksanaan UAMBD dan USBN. Menurutnya, ke depan UAMBD dan USBN pasti akan selalu berbasis komputer, sepenuhnya memanfaatkan IT. Karena itu dibutuhkan tenaga-tenaga, termasuk guru, yang mahir dan terampil menggunakan dan memanfaatkan IT.
Dr. Suwarsi, salah satu narasumber kegiatan itu menjelaskan mengapa guru harus menguasai IT. Menurutnya, sekarang ini, semua evaluasi hasil belajar siswa atau raport sudah menggunakan aplikasi IT. Pekerjaan guru semakin dipermudah dan dalam jangka panjang semakin hemat karena paperles. Namun kemajuan ini harus diimbangi dengan kemampuan guru dalam mengoperasikan aplikasi tersebut. Guru harus menguasai IT.
“Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama sudah berusaha menfasilitasi ASN, termasuk guru. Di antaranya dengan penyediaan fasilitas komputer, internet, dan pelatihan-pelatihan berbasis IT, termasuk yang kita lakukan hari ini. Sekarang tinggal niat kita mau belajar atau tidak. Mau mengikuti perkembangan zaman atau membiarkan diri semakin tertinggal jauh. Mari kita manfaatkan fasilitas-fasilitas yang sudah diberikan pemerintah, agar kita bisa memberikan layanan yang prima kepada siswa, dan dalam waktu dekat bisa melaksanakan UAMBD dan USBN Berbasis Komputer dengan sukses,” ajak Suwarsi. (AS)/Wul