Surakarta – Demikian disampaikan Hidayat Maskur selaku kepala kantor Kementerian Agama Kota Surakarta dalam acara pembinaan sekaligus perkenalan sebagai Kakan Kemenag Kota Surakarta yang baru di Gedung Pusat Pembelajaran Terpadu MAN 1 Surakarta, Rabu (20/1/2021). Selama ini paradigma pelayanan madrasah, khususnya untuk siswa, tambah Maskur, hanya mengukur sesuatu antara input dan output.
“Input disini adalah siswa sedangkan outputnya adalah siswa bisa lulus dengan nilai yang tinggi. Paradigma ini mulai diubah. Madrasah tidak hanya melihat input dan output semata, tapi yang lebih penting lagi adalah outcomenya, artinya setelah siswa lulus mereka mau diapakan. Diharapkan setelah lulus mereka bisa menjadi pewarna dalam pembangunan bangsa,” papar Maskur.
Dibawah kepemimpinan Yaqut Cholil Qoumas, sebagai Menteri Agama yang baru, Hidayat Maskur kembali mengingatkan tentang visi misi Kementerian Agama, diantaranya yaitu bagaiamana membuat agama sebagai inspirasi. Agama sebisa mungkin tidak lagi digunakan menjadi alat politik, baik untuk menentang pemerintah maupun merebut kekuasaan atau mungkin untuk tujuan-tujuan yang lain.
Kementerian Agama, lanjut Maskur, akan berupaya meningkatkan ukhuwah islamiah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basyariyah. Hal tersebut, imbuhnya, bukan tugas yang mudah. Kenapa ukhuwah islamiah? Karena kita tahu bahwa mayoritas warga negara ini adalah pemeluk agama Islam, maka negara ini akan damai, negara ini akan tenteram jika sesama muslim, sama umat Islam ini memiliki ukhuwah atau persatuan di antara mereka.
“Ukhuwah wathaniyah atau persaudaraan sesama warga bangsa, juga penting karena kemerdekaan bangsa Indonesia diperoleh atas perjuangan semua agama. Oleh karena itu, semua berhak memiliki negara Indonesia,” ujarnya.
Terkait ukhuwah basyariyah atau persaudaraan/persatuan sesama umat manusia, Maskur menyampaikan kalimat Ali bin Abi Thalib yang artinya mereka yang tidak saudara dalam iman adalah saudaramu dalam kemanusiaan.
Visi misi Kementerian Agama yang lain adalah memajukan pendidikan agama apapun, termasuk tentunya di dalamnya adalah pondok pesantren. Bagaimana pondok pesantren bisa didorong mandiri dan pada akhirnya akan melahirkan kader-kader terbaik bangsa, kader-kader terbaik yang bisa memberikan sumbangsih terbaiknya untuk bangsa dan negara.
Acara pembinaan dan perkenalan Kepala kantor Kemenag Kota Surakarta dihadiri oleh unsur dari kantor Kemenag Surakarta juga guru serta karyawan MAN 1 Surakarta dengan jumlah terbatas dan tetap mengikuti protokol kesehatan. (rsd/my/rf)