Semarang – Ada yang luar biasa saat acara pembinaan pada ASN jajaran kantor Kemenag Kota Semarang, yang berlangsung di aula Kemenag setempat, Rabu (27/1/21). Pasalnya, disela pembinaannya, Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, H. Musta’in Ahmad, melontarkan “tantangan” pada peserta pembinaan untuk menghafalkan visi Kementerian Agama.
“Siapa yang hafal visi Kementerian Agama, silakan angkat jari. Ada hadiah Rp. 500.000,” tutur Musta’in Ahmad.
Tak satu pun peserta yang mengangkat tangat menjawab tantangan Kakanwil. Bisa jadi, saat itu memang belum ada yang hafal atau mungkin karena malu. Setelah menunggu sejenak tidak ada respon, Kakanwil pun melanjutnya pengarahan dan pembinaannya.
Namun, saat penutupan acara, pembawa acara kegiatan, Cholidah Hanum, dengan gayanya yang khas dan suaranya yang merdu, merangkai kata penutupan yang diselipkan visi Kementerian Agama, tanpa membaca tulisan.
Mendengar visi Kementerian Agama yang diucapkan Hanum tersebut, Kakanwil, H. Musta’in Ahmad, nampak berbisik menanyakan pada Kakankemenag Kota Semarang, H. Muhdi, apakah visi yang diucapkan pembawa acara itu membaca ataukah hafal.
Setelah melihat sendiri bahwa Cholidah Hanum tanpa membaca catatan, sontak Kakanwil, H. Musta’in Ahmad, melambaikan tangan dan mengundang Hanum naik ke panggung untuk diberikan hadiah seperti yang dijanjikan.
Visi Kementerian Agama adalah, “Kementerian Agama yang profesional dan andal dalam membangun masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan gotong royong”
Visi Kementerian Agama ditetapkan merujuk pada Visi Presiden dan Wakil Presiden tahun 2020-2024 yaitu “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong”
Kendati dipanggil Kakanwil untuk diberi hadiah, Hanum tetap bergeming, tak beranjak dari tempatnya berdiri membawakan acara. Sampai juru foto, Arya Maulana dan derigen, Nova Aristin, mendorongnya untuk maju, Hanum hanya tersenyum dengan rona wajah tersipu malu.
Melihat hal itu, Kakanwil, H. Musta’in Ahmad yang “mengalah” turun didampingi Kakankemenag, H. Muhdi, menghampiri Hanum untuk menyerakan uang Rp. 500.000.
Sungguh mengejutkan dan berhati mulia, sejumlah uang yang diterima Hanum, langsung diikrarkannya untuk infak pembangunan masjid Kanwil Kemenag Jateng. Sontak, tepuk tangan meriah dari hadirin membahana mendapat contoh terpuji yang ditunjukkan oleh Cholidah Hanum.
“Terima kasih pak Kakanwil atas hadiahnya, izinkan kami infakkan untuk pembangunan masjid Kanwil Jawa Tengah,” ucapnya lirih menahan rasa haru.
Dalam pengarahan dan pembinaannya, Kakanwil, H. Musta’in Ahmad menegaskan, tak banyak yang mempunyai kesempatan mendapatkan posisi sebagai pejabat atau bahkan aparatur sipil negara (ASN). Karena itu, kita yang sudah ada pada posisi itu harus memberikan layanan terbaik pada masyarakat sesuai dengan tugas pokok masing-masing.
Menurutnya, untuk menjadi ASN baik, tak perlu mesti harus jadi Dirjen, direktur, Kakanwil, maupun Kakankemang. “Yo nek tekan” (ya kalau sampai pada jabatan itu) karena semua posisi kita akan dimintai pertanggungjawaban oleh Alloh SWT.
“Tak bisa lagi kita petentang-petenteng pada masyarakat. Mereka adalah majikan kita, sampai Kakanwil pun melayani pertanyaan/ aduan eceran. Tidak apa-apa, jangan mengeluh,” ingatnya.
Dituturkan H. Musta’in Ahmad, jika ditinjau lebih dalam, ASN di lingkungan Kementerian Agama terpilih untuk memberikan pelayanan dengan miliu (lingkungan) pekerjaan untuk melayani urusan agama dan pendidikan agama. Kendati sama-ssama ASN, namun ASN Kemenag ada dalam miliu yang baik-baik bila dibandingkan di instansi lain.(Ak/rf)
Â