
Purworejo (Humas) – Bidang Pendidikan Agama Islam (PAIS) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah menggelar kegiatan Sosialisasi Metodologi Pelaksanaan Tuntas Baca Qur’an (BTQ) bagi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah, bertempat di Graha Siola RM Dargo Kabupaten Purworejo, Kamis (11/9/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh 110 guru PAI dari berbagai jenjang pendidikan di Kabupaten Purworejo, terdiri atas 70 guru PAI SD, 23 guru PAI SMP, 10 guru PAI SMA, serta 7 guru PAI SMK/SLB. Hal ini disampaikan oleh Katim Sistem Informasi (SI) Bidang PAIS, Dian Wahyu Utomo, selaku panitia penyelenggara.

Mewakili Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Purworejo, Mukhlis Abdillah, menegaskan pentingnya sosialisasi ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pembelajaran BTQ di sekolah. Menurutnya, para guru PAI memiliki tanggung jawab besar dalam menyampaikan pembelajaran Al-Qur’an secara paripurna kepada peserta didik.
“Anak-anak kita yang akan membawa baik-buruknya Islam di masa depan. Maka radikalisme, fundamentalisme, maupun liberalisme menjadi tanggung jawab kita bersama. Anak-anak belajar agama dari bapak ibu semua selaku guru agama Islam. Karena itu, bapak ibu guru harus mampu membaca Al-Qur’an dengan benar,” pesan Mukhlis Abdillah.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya peran guru PAI di era digitalisasi. Guru tidak hanya dituntut menguasai BTQ secara offline, tetapi juga harus hadir dan memberi teladan di ranah online.
“Kalau anak-anak hidup di dunia maya sementara bapak ibu tidak hadir di sana, siapa yang akan mereka contoh? Maka guru PAI harus memberi sumbangsih, baik di dunia nyata maupun dunia maya. Jangan sampai anak kita mencari figur yang salah,” tambahnya.
Mukhlis berharap para guru PAI menjadi garda terdepan dalam menanamkan pemahaman Islam yang benar kepada generasi muda. Menurutnya, tugas guru PAI bukan sekadar mengajarkan keterampilan membaca, tetapi juga menghadirkan nilai-nilai Qur’ani yang membumi dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan guru PAI semakin siap mengimplementasikan metodologi BTQ dengan baik dan benar, sehingga dapat mencetak generasi Qur’ani yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual dan berkarakter islami. (Hilman Najib)
