16 Guru dan Karyawan MAN 2 Surakarta Memperoleh Penghargaan dari Presiden

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta – Dipenghujung tahun 2018, anugerah besar itu diterima para pendidik dan karyawan MAN 2 Surakarta. Tidak tanggung-tanggung,  16 guru dan karyawan yang sudah ikut mencerdaskan bangsa puluhan tahun itu memperoleh penghargaan dan kehormatan dari Presiden Republik Indonesia.

Acara penyematan penganugerahan tanda kehormatan Satyalencana Karya Satya dilaksanakan di Aula MAN 2 Surakarta, Kamis (6/12) kemarin.

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 / TK/ Tahun 2018, penganugerahan tanda kehormatan Satyalencana Karya Satya itu  diberikan kepada PNS yang telah bekerja dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah dengan penuh pengabdian, kejujuran, kecakapan, dan disiplin secara terus menerus. Paling singkat 10 tahun, 20 tahun atau 30 tahun.

Kepala MAN 2 Surakarta, Nuri Hartono pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa MAN 2 Surakarta semakin hari kelihatan prestasi baik pada siswa, guru dan karyawan.

Sebagai bukti, lanjut Nuri, para guru dan karyawan yang berprestasi itu memperoleh penghargaan berupa penganugerahan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya, dari  Presiden Republik Indonesia.

Dia menambahkan, selama menjabat sebagai guru dan Kepala Madrasah, sudah 3 Madrasah yang dipimpinnya belum pernah mendapat penghargaan seperti ini.

“Untuk itu, saya bangga kepada bapak ibu guru dan karyawan MAN 2 Surakarta,”ujarnya sambil diiringi tepuk tangan seluruh peserta yang hadir.

Menanggapi perolehan penghargaan tersebut,Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta, Musta’in Ahmad, dalam sambutannya mengatakan perlu disyukuri dengan penuh rasa bangga terhadap penghargaan ini.

Karena, lanjut Musta’in,  kita bekerja di tempat yang baik, bertemu dengan orang-orang yang baik dan mendapat penghasilan yang baik.

“Semoga menjadi efek yang baik bagi bapak ibu yang menerima penghargaan maupun yang belum menerima penghargaan. Minimal ikut termotivasi,” papar Musta’in.

Lebih lanjut Musta’in menambahkan, dengan memompa semangat kebangsaan untuk mempertahankan NKRI, karena pada hakekatnya kita bisa menikmati apa yang kita rasakan saat ini adalah buah dari perjuangan para pahlawan Nasional Indonesia yang telah menorehkan sejarah yang sangat bermakna.

Seperti tauladannya HOS Cokro Aminoto, Pangeran Diponegoro, Jendral Sudirman serta orang – orang yang berjasa dalam perumus Piagam Jakarta.

Tetapi, katanya, generasi sekarang banyak melupakan hal tersebut.  Maka kita perlu memahamkan sejarah yang sebenarnya sehingga generasi penerus akan tumbuh rasa kecintaannya terhadap NKRI.

Para guru dan karyawan yang memperoleh penghargaan itu, rinciannya ; telah mengabdi selama 10 tahun sejumlah 6 orang, 20 tahun, 7 orang, dan 30 tahun 3 orang. (giyono_rma/wul)