081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

22 Madrasah di Banyumas Direhab

Purwokerto – Dalam rangka monitoring dan evaluasi bantuan RKB/Rehab Madrasah tahun anggaran 2018, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kankemenag Kab. Banyumas Ibnu Asaddudin,  didampingi Pengawas Madrasah Edi Sungkowo, memantau secara langsung MTs Manu 4 Kemranjen (19/10-2018).

Ibnu menyampaikan bahwa keterbatasan sarpras di madrasah swasta harus diperhatikan pemerintah. Namun, dalam memberi bantuan pemerintah juga harus mempertimbangkan apakah madrasah bersangkutan memang membutuhkan atau tidak.Hal itu sudah menjadi kewajiban pemerintah melihat mana yang harus menerima bantuan.

Pada dasarnya pemerintah memfasilitasi masyarakat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia khususnya di madrasah agar tentunya bersaing dengan sekolah pada umum nya,” ucapnya.

Semoga dengan adanya tambahan gedung baru dapat berdampak positif bagi MTs MANU 4 Kemranjen baik dari segi proses belajar mengajar serta minat masyarakat untuk menyekolahkan anakanaknya di MTs untuk semakin meningkatkan pengetahuan keagamaan dan untuk pembinaan ahlak dan mental lebih baik. Dengan adanya bantuan ini tentunya sangat bermanfaat.

Lembaga Pendidikan Madrasah yang berada di bawah Kementerian Agama Kabupaten Banyumas tahun 2018 ini yang menerima bantuan sebanyak 22 madrasah. Ibnu menambahkan bahwa lembaga pendidikan yang mendapatkan bantuan harus mampu mengisi Simsarpras secara online, termasuk laporan dan evaluasi juga dilakukan secara online melalui e-monev.

Hasil monev RKB MtTs MANU 4 Kemranjen yang mendapat 1 RKB sebesar Rp. 150 juta, digelar 1 RKB dan pengembangan tanah seluas 40 ubin menghabiskan Rp. 250 juta dari wali murid dan donatur, semoga menambah berkah dalam mewujudkan madrasah hebat bermartabat. Dalam hari yang sama Ibnu juga melakukan monev Rehab MTs MANU 1 Sumpiuh berupa rehab Rp. 75.000.000,- kondisi 80 % tinggal pemasangan jendela pintu ternit. Bantuan Kementerian Agama melalui Ditjen pendis mendapatkan 1 lokal dan dikembangkan menjadi 3 ruang KBM, laboratorium 1 ruang dan toilet 3, semua menelan biaya sekitar Rp. 150 juta. (Is/Fr/bd)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content