Semarang (Humas) – Sebanyak 815 santri dari 127 pondok pesantren se-Jawa Tengah mengikuti seleksi Computer-Based Test (CBT) Musabaqah Qiraatil Kutub Nasional (MQKN) 2025, yang secara resmi dibuka secara daring oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI Prof. H. Amien Suyitno, Selasa pagi (17/6/2025).
Kegiatan pembukaan diselenggarakan melalui Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Pendis Channel. Tahun ini, MQKN untuk pertama kalinya menerapkan sistem seleksi digital berbasis CBT dan memperluas cakupan peserta hingga tingkat Asia Tenggara.
“Pelaksanaan seleksi berbasis CBT ini menandai kesiapan pesantren menghadapi era transformasi digital. Ini bukan sekadar adaptasi, tetapi lompatan besar menuju tata kelola pendidikan Islam yang modern dan akuntabel,” ujar Prof. Amien dalam sambutannya.
Ia menambahkan, digitalisasi ini merupakan bagian dari program prioritas Kementerian Agama dalam mendukung transformasi tata kelola digital. Kehadiran sistem CBT memungkinkan akses yang lebih merata bagi seluruh santri, termasuk dari daerah terpencil.
“Santri dari wilayah mana pun sekarang punya kesempatan yang sama untuk bersinar di kancah nasional maupun internasional,” tegasnya.
Pada tahun ini, MQKN mengusung tema “Menebar Perdamaian Melalui Kitab Kuning”, yang dinilai sangat relevan dalam menjawab tantangan global seperti meningkatnya pengangguran, konflik sosial, dan isu lingkungan. Dirjen menegaskan bahwa pesantren memiliki peran strategis dalam membumikan nilai-nilai damai, adil, dan berkelanjutan melalui pemahaman mendalam terhadap kitab kuning.
Sementara itu, Plh. Kabid Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Prov. Jateng H. Imam Buchori, menyampaikan apresiasi atas antusiasme santri dan pesantren di Jateng dalam mengikuti seleksi CBT MQKN 2025.
“Alhamdulillah, tahun ini Jawa Tengah mengirimkan 815 santri dari 127 pondok pesantren untuk mengikuti seleksi CBT MQKN. Ini menjadi bukti semangat santri-santri kita dalam menekuni kitab kuning sebagai warisan intelektual pesantren,” ujar Imam Buchori.
Ia menambahkan bahwa keterlibatan aktif pondok pesantren di Jateng merupakan cerminan dari kesiapan dan komitmen pesantren dalam menghadapi era digital, sekaligus dalam menjawab tantangan zaman melalui pendekatan keilmuan Islam klasik.
Puncak pelaksanaan MQKN 2025 akan digelar pada 1–7 Oktober 2025 di Pondok Pesantren As’adiyah, Sengkang, Sulawesi Selatan, dan akan dirangkaikan dengan berbagai kegiatan pendukung seperti: Ekspo Kemandirian Pesantren, Halaqah Ulama Nasional, Perkemahan Pramuka Santri Nusantara, Pesantren Award dalam rangka Hari Santri Nasional 2025. (RK)