Boyolali – Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Republik Indonesia Abdul Djamil memberikan pembinaan dalam penyambutan kedatangan calon jemaah haji (CJH) kelompok terbang (kloter) 7 asal Kabupaten Brebes. Setelah semalam, Rabu (10/08) hadir di Asrama Haji Donohudan Boyolali dalam rangkaian kegiatan penyerahan secara simbolis living cost CJH yang diprakarsai Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai bank yang ditunjuk pemerintah dalam pengelolaan dana living cost CJH.
Bertempat di Gedung Jeddah komplek Asrama Haji Donohudan Boyolali, Kamis (11/08) Dirjen PHU mengajak kepada seluruh CJH untuk senantiasa bersyukur kepada Allah atas segala limpahan nikmat yang telah dianugerahkan kepada hambanya, sesuai dengan firman Allah barangsiapa yang mensyukuri nikmat Allah maka Allah akan menambah nikmat tersebut, dan sebaliknya jika tidak mau bersyukur maka azab Allah sangat berat.
“Bapak dan ibu mari kita selalu meningkatkan kesyukuran kepada Allah, bapak/ ibu semua diparingi sehat dan bisa sampai di Asrama Haji Donohudan Boyolali ini merupakan rangkaian nikmat Allah dalam rangka menjadi tamunya Allah, tidak semua orang bisa seperti yang bapak ibu rasakan saat ini, maka dengan selalu mensyukuri nikmat Allah, niscaya sesuai dengan janji Allah pasti nikmatNya akan ditambah,” tutur Abdul Djamil menyapa jemaah yang tergabung dalam kloter 7 asal Kabupaten Brebes.
Pemerintah selalu berupaya memberikan peningkatan dalam pelayanan kepada CJH Indonesia, pada tahun 2016 ini pemerintah menekan besaran Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) rata-rata sebesar 34 juta yang peruntukannya terdiri dari biaya penerbangan, biaya pemondokan dan biaya hidup.
“BPIH Tahun 2016 turun dengan besaran rata-rata 34 juta, namun bukan berarti dengan penurunan BPIH menjadikan layanan bagi jemaah turun. Sebaliknya, pemerintah meningkatkan pelayanan bagi jemaahnya dalam hal akomodasi, konsumsi dan transportasi, untuk akomodasi pemondokan jemaah setara dengan hotel bintang 3 sesuai standar kelayakan yang telah ditetapkan dan lokasinya dalam markaziyah. Bagi jemaah yang mendapati jarak pemondokannya melebihi 1,500 meter maka akan diberikan layanan transportasi berupa bus sholawat,” paparnya.
“Sedang untuk konsumsi jemaah, pada tahun ini jemaah akan menerima konsumsi makan sehari 2 kali selama 12 hari, sehingga total menerima konsumsi makan sebanyak 24 kali jadi ada penambahan dari tahun sebelumnya yang hanya 15 kali,” tambahnya.
Perhatikan tiga hal
Terkait pelaksanaan ibadah haji di tanah suci nantinya, beliau berpesan kepada jemaah agar dapat mengindahkan tiga hal; pemahaman manasik haji, menjaga kesehatan dan mentaati aturan yang berlaku di pemerintah Arab Saudi.
“Jemaah semua supaya dapat memahami ilmu manasik haji dengan baik, sehingga dengan berbekal manasik tersebut dapat melaksanakan ibadah dengan runtut dan serta jadikan manasik tersebut sebagai pedoman bapak/ ibu semua selama beribadah. Yang tidak kalah penting adalah menjaga kesehatan, karena suhu di tanah suci berbeda dengan suhu di tanah air, sehingga menjaga pola makan dan banyak minum air putih sangat diperlukan guna menjaga stamina tubuh,” urai Abdul Djamil.
Ditekankan, yang paling penting saat bapak/ ibu di tanah suci supaya selalu mentaati aturan dari pemerintah Arab Saudi. “Mohon jemaah semua dapat mengindahkan aturan yang berlaku di Arab Saudi, seperti contoh larangan melontar jumrah yang telah disosialisasikan, jemaah semua supaya dapat mentaati demi kenyamanan, kelancaran dan keselamatan calon jemaah haji semuanya,” tegasnya.
Mengakhiri sambutannya, Abdul Djamil mendoakan kepada seluruh calon jemaah haji dapat menunaikan ibadah haji dengan lancar dan kembali ke tanah air dengan membawa predikat haji yang mabrur. (gt/gt)