Administrasi guru, cermin keberhasilan KBM

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Cilacap – Administrasi guru berupa skenario pembelajaran mulai dari rancangan hingga evaluasi pembelajaran merupakan indikator keberhasilan kegiatan belajar mengajar di madrasah. Hal tersebut disampaikan Kepala MAN Kroya Muslimin Winoto pada pembukaan acara Pendampingan Kurikulum 2013, Sabtu-Selasa (7-10/11) di MAN Kroya.

Dikatakan lebih lanjut bahwa kelengkapan administrasi guru mulai Program Tahunan (Prota), Program Semester (Promes), Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Evaluasi pembelajaran wajib dimiliki tiap guru. Tanpa itu semua, akan sulit bagi seorang guru untuk dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan baik. Karenanya, administrasi menjadi modal awal yang harus dimiliki guru sebelum melaksanakan pembelajaran menggunakan kurikulum 2013.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Mughni Labib di sela-sela materi Perubahan Mindset“Guru madrasah harus mengerti pedoman dan prinsip madrasah sebagai benteng sekaligus pembentuk kepribadian masyarakat yang berbudi pekerti luhur. Berubah ke arah yang lebih baik itu wajib, tetapi harus berpijak pada pedoman karena manusia tanpa pedoman akan menyimpang,” tegasnya. Untuk itu rasionalitas kurikulum sebagai sarana perubahan menuju bangsa yang berkualitas dapat terwujud.

Administrasi guru

Selama kegiatan, para peserta dipandu dan dilatih langsung oleh Widya Iswara dari Balai Diklat keagamaan Semarang. Mereka menyusun administrasi berupa rancangan skenario pembelajaran hingga evaluasi. Indikator keberhasilan pelaksanaan pembelajaran bisa dilihat pada administrasi guru. Karenanya administrasi guru menjadi hal pertama sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.

Setelah berhasil menyusun administrasi, peserta mempraktekan skenario pembelajaran melalui peer teaching. Mengajar dengan media teman sejawat sebagai indikator berhasil tidaknya rancangan pembelajaran yang telah disusun. Indikator kegiatan menyimpulkan bahwa peserta 95% memahami dan menguasai materi. Usai kegiatan, para peserta harus menjadi mentor bagi rekan guru di pangkalan masing-masing.(Budiono)