Surakarta – Ujian Madrasah Berbasis Komputer (UMBK) hari ke-5 pada Jumat (22/04/2022) di MTsN Surakarta 1 dimonitoring oleh Kasi Pendidikan Madrasah Kota Surakarta, Rifhamdani Agam, S.H.. Beliau hadir di madrasah pukul 09.00 WIB langsung menuju ke ruang kesekretariatan Panitia UMBK yang berada di lantai 2 untuk memantau kesiapan panitia dalam mempersiapkan berkas-berkas kelengkapan ujian untuk jam ke-2 yaitu mapel PPKN. Kunjungan dilanjutkan dengan berkeliling ke ruang-ruang ujian untuk memantau pelaksanaan ujian.
“Ini kenapa foto no ujian 22-11-31-2-0500-0190 kosong tidak ada fotonya,”tanya Agam, setibanya di ruang 8. Mendapat pertanyaan dari Kasi Penmad seperti itu Nurul Qomariyah selaku Kepala Madrasah memberi penjelasan bahwa foto peserta ujian yang kosong atas nama Fairus Anindya Shafir sebulan yang lalu telah meninggal dunia karena sakit. Selain menanyakan kendala yang dihadapi panitia dan peserta ujian, Agam juga memberi masukan agar pelaksanaan ujian berjalan lancar dan tidak ada kendala. Seperti pada monitoring sebelumnya yang telah dilakukan oleh Pengawas Madrasah, Panitia hanya menyampaikan kendala yang dihadapi tentang masalah jaringan, tetapi sudah dapat diatasi oleh Tim IT MTsN Surakarta 1. Selain kendala jaringan, setelah ujian hari ke-5 berjalan, ada siswa yang tidak dapat mengikuti ujian dikarenan sakit. Ada 1 siswa yang sakit demam berdarah dan terpaksa tidak dapat hadir untuk mengikuti ujian selama 2 hari yang artinya tidak ikut ujian 4 mapel. Hal tersebut tentu menjadi pemikiran tersendiri dan harus dicari solusinya. “Siswa yang sakit tentu harus dijadwalkan ujian susulan. Tolong diperhatikan jumlah mapel yang harus diikuti siswa per harinya, kasihan kalau sehari harus lebih dari 2 mapel. Kasihan belajarnya,”ujar Agam.
Setelah memantau jalannya UMBK di MTsN Surakarta 1 Agam menyampaikan hasil monevnya di MTsN Surakarta 1. “Alhamdulillah di tahun pelajaran 2021-2022, UMBK di MTsN Surakarta 1 sampai hari ke-5 kelima ini berjalan lancar, dengan beberapa agenda yang telah dijadwalkan baik oleh Kemenag Pusat, Kemenag Kota Surakarta, maupun Kemenag Provinsi, walau ada beberapa siswa yang tidak dapat masuk dan mengikuti ujian dikarenakan alasan kesehatan”. Lebih lanjut dijelaskan bahwa adanya kekurangan dalam terselenggaranya ujian ini jangan dijadikan sebagai kendala, tetapi dapat kita jadikan tantangan untuk maju dan harus bisa mengembangkan sarana dan prasarana yang ada di madrasah menjadi kelebihan. Harapan beliau untuk siswa-siswi kelas 9 MTsN Surakarta 1, khususnya pada hasil UMBK kali ini dapat dijadikan barometer capaian yang merupakan gambaran keberhasilan MTsN Surakarta 1 dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga hasil tersebut dapat berguna bagi masa depan siswa-siswi juga kemajuan madrasah. Dalam kunjungan monev tersebut Agam juga memberikan apresiasi terhadap 17 siswa MTsN Surakarta 1 yang sudah diterima di MAN IC dan MAPK serta 1 siswa yang diterima di SMA Taruna Nusantara.(Rayya-Annisa/ Diana/bd)