Tegal (Slawi) – Kepastian mata pelajaran yang diujikan untuk tingkat SD/MI akhirnya terjawab sudah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memastikan mata pelajaran yang diuji dalam USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional) jenjang SD/MI hanya tiga, yakni Bahasa Indonesia, matematika, dan IPA.
Sebelumnya, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) berencana mapel yang diujikan di USBN SD/MI menjadi delapan. Yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, PKN, seni budaya dan prakarya (SBDP), pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK), serta agama.(jpnn.com, 8/1)
Alasan dari perubahan tersebut adalah katanya banyak sekolah yang belum siap dan waktunya mepet, kata Kabid Puspendik Kemendikbud, Giri Sarana Hamiseno seperti di kutip jpnn.com
Benarkah pihak sekolah belum siap? Ataukah pihak kemendikbud yang belum siap?
Padas dasarnya setiap sekolah/ madrasah hanya mengikuti grand design dari kemendikbud. Apa yang menjadi keputusan kementerian tentu sekolah/madrasah hanya mengikuti saja. Menurut salah seorang guru MI di Kabupaten Tegal, Agus Rohmatulloh, bahwa pihak sekolah/madrasah selalu siap dengan apa yang menjadi keputusan pemerintah pusat,
“Kami hanya pelaksana, apapun yang menjadi keputusan kemendikbud kami siap melaksanakan, apakah mau ujian delapan mapel atau tiga mapel kami siap mengikuti. Mungkin yang belum siap adalah pihak kemendikbud sendiri, karena sampai sekarang belum ada POS ujian yang diterbitkan. Biasanya POS ujian sudah terbit sejak bulan Desember," terangnya disela sela kesibukannya mengajar kelas VI MIN Adiwerna Tegal pada Selasa(9/1).(akb/za/rf)