Purwokerto – Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas H. Aziz Muslim, S,Ag, M.Pd.I memimpin apel Senin pagi dihalaman Kantor Kemenag yang diikuti oleh seluruh ASN , pengawas dan penerima penghargaan.
Dalam kesempatan tersebut Kakan Kemenag didampingi Kasubag TU dan Kasi PAI menyerahkan penghargaan bagi pemenang lomba juara 1 video konten moderasi beragama tingkat nasional dan juara harapan 3 video konten islami tingkat nasional, serta menyerahkan penghargaan bagi operator EMIS berprestasi dan bantuan modal bagi empat orang penerima dari MADIN dan TPQ. Senin (31/10)
Elva Angie Calista siswi kelas XII MIPA 4 SMAN 2 Purwokerto berhasil meraih juara 1 lomba video konten moderasi beragama tingkat nasioanal dan Yuli Astuti kelas XI Siswi SMK Wijaya Kusuma Jatilawang yang berhasil meraih juara harapan 3 video islami tingkat nasional yang diadakan oleh Kementerian Agama RI beberapa waktu lalu.
Penyerahan penghargaan ini sebagai wujud dukungan dan apresiasi dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas yang diserahkan secara langsung oleh kepala kantor atas prestasi yang diperoleh mereka berdua.
Dalam sambutannya H. Aziz Muslim mengucapkan syukur Alhamdulillah, ini merupakan momentum istimewa menjelang Hari Amal Bakti, Hari Santri dan hari Sumpah Pemuda kita mendapatkan kado terindah dari anak anaku yang luar biasa dan mampu andil menyumbang prestasi untuk Jawa Tengah.
“ Dari Elva dari SMAN 2 Purwokerto dan Yuli Astuti dari SMK Wijaya Kusuma Jatilawang yang telah mendapatkan penghargaan konten kreator terbaik nasional, tentu ini menginspirasi kita semua. Era sekarang adalah era digital , akan tetapi belum banyak yang mengoptimalkan fasilitas digitalisasi sebagai hal yang positif dan bermanfaat.” Jelas Kakan.
“ Ini menjadi inspirasi bagi kita semua , termasuk kita yang saat ini sedang berkompetisi membangun kawasan Zona Integritas. Bagiamana kita kedepan untuk didorong E Office untuk bisa lebih berkembang dan lebih dioptimalkan.” Jelasnya lebih lanjut.
Ditempat yang sama Elva juara 1 nasional Konten media video Islamic menjelaskan bahwa dia mengambil tema videonya denga tema terorisme. Dimana video tersebut mengajarkan kepada masyarakat bahwa seorang anak terorisme itu tidak harus kita hakimi.
“ Karena kita tidak tahu apaka dia sama seerti ayahnya yang radikal atau tidak, kadang yang kita hakimi jau lebih baik dari kita. Sebelum kita menghakimi orang lain kita harus pelajari dahulu, terkait karakter dan tabiatnya.” Terang Elva.
Sementara itu Nisa , selaku guru pembina mengharapkan Kementerian Agama RI setiap tahun rutin mengadakan acara seperti ini. Kalau bisa jangan hanya terkait dengan tema moderasi beragam saja , akan tetapi menggunakan tema – tema yang lebih menarik lainnya.
“ Misalnya menggunakan tema tema yang kontrofesial ataupun kasus kasus yang sedang ramai di masyarakat seiring dengan perkembangan saat itu. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Kemenag dan seluruh pihak yang telah mendukung penuh secara moril dan materiil.” Ujarnya. (yud/bd)
