Berebut Nominasi Penyuluh Award 2024, 15 Penyuluh di Wonosobo Saling Unjuk Inovasi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonosobo (Humas) – Dalam rangka menjaring Penyuluh Agama Islam (PAI) dengan Inovasi terbaik dalam syiar keagamaan, Kankemenag Kab. Wonosobo melalui seksi Bimas Islam menggelar seleksi Penyuluh Award Tahun 2024 tingkat Kabupaten yang dilaksanakan pada hari Rabu, (24-04-2024) di kampus MIN Wonosobo.

Dalam keterangannya, Fathan selaku Staff Seksi Bimas Islam menyampaikan, seleksi digelar dalam rangka menentukan PAI dengan nominator terbaik yang akan dikirim ke tingkat Provinsi mewakili Kabupaten Wonosobo.

“Nanti akan dipilih 2 atau 3 nominator terbaik berdasarkan penilaian dewan juri, dan insyallah nominator itu akan dikirim ke tingkat Provinsi untuk seleksi Penyuluh Award bersama dengan 2 nominator tahun lalu,” terang Fathan.

Acara tersebut dihadiri langsung oleh Kakankemenag Kab. Wonosobo, Panut, dan diikuti oleh 15 peserta yang merupakan perwakilan PAI di 15 Kecamatan se Wonosobo.

Dalam sambutannya, Panut, menegaskan agar para peserta yang ikut seleksi dapat mempresentasikan inovasi penyuluhan terbaik yang update, sederhana dan implementatif.

“Perhatikan empat hal prioritas dalam tema penyuluhan yang diusung yaitu Memberantas Kemiskinan, Percepatan Penurunan Angka Stunting, Pelestarian Lingkungan Hidup, dan Pemberdayaan Ekonomi. Kemas 4 prioritas tersebut dalam bentuk edukasi kepada masyarakat dengan kemasan yang menarik dan implemetatif,” terang Panut.

Menurutnya dari empat prioritas tersebut seluruhnya bermuara pada kemiskinan, jika penyuluh dapat berperan aktif dalam pemberantasan kemiskinan melalui edukasi dan sosialisasi, tiga aspek lainnya akan otomatis teratasi.

“Edukasi masyarakat agar memiliki jiwa kewirausahaan dan kemandirian, jika kemiskinan ini teratasi maka stunting, pelestarian lingkungan hidup dan kemandirian ekonomi pasti juga teratasi dengan baik. Tolong empat prioritas ini juga disimpulkan dengan kehidupan toleransi antar umat beragama dan moderasi beragama,” pesannya.

Selain tema yang diusung dan fokus inovasi, Panut, katakan kemasan presentasi yang menarik khalayak dan dewan juri juga menjadi faktor nilai tambah yang perlu diperhatikan.

“Kuncinya lolos award nasional adalah implementatif meskipun konsepnya sederhana, buatlah presentasi semenarik mungkin agar dapat menyedot perhatian. Presentasi dengan teknik publik speaking dan body language, eye contact, yang matang itu akan menjadi pendukung dalam penilaian,” tandasnya.

Nominator penyuluh terbaik yang mengikuti seleksi dijadwalkan akan diumumkan usai seluruhnya selesai mempresentasikan inovasinya hari ini. Selanjutnya setelah nominator ditentukan, akan didaftarkan untuk mengikuti seleksi tingkat Provinsi yang dibuka pada tanggal 24 s.d 30 April, dan pelaksanaan seleksi tingkat Provinsi pada tanggal 6-8 Mei mendatang.

Berdasarkan informasi, adapun kategori penghargaan terdiri dari 8 kategori yaitu peningkatan literasi Al Quran, Pendamping Kelompok Rentan, kesehatan masyarakat, Pemberdayaan ekonomi umat, penegakan hukum, pelestarian lingkungan, metode penyuluhan baru dan penguatan moderasi beragama.

Dari 15 peserta yang mengikuti seleksi, sebagian besar mengusung tema pemberdayaan ekonomi umat yang disampaikan oleh 8 peserta, pendampingan kelompok rentah disampaikan oleh 4 peserta, selanjutnya metode penyuluhan baru oleh 2 peserta dan 1 peserta lagi mengusung tema peningkatan literasi Al-Quran.

Seleksi dilaksanakan dengan cara presentasi terbuka dengan komentator atau dewan juri sejumlah 3 yaitu 1 dari unsur Dosen UNSIQ, Samsul Munir dan 2 dari Penyuluh Agama Islam yaitu Rosyid Muhammadi, dan Fakih Aziz. (Ps-ws/Sua)