Tegal- Penyuluh agama Islam merupakan ujung tombak Kementerian Agama, salah satu tugasnya adalah membimbing dan mengarahkan umat pada kebaikan, seperti yang dilakukan salah satu penyuluh agama islam Kemenag Kota Tegal, Darsiti dalam acara Pembinaan Rohani dalam rangka Pencerahan dan Motivasi Pasca UNBK pada Jum’at sore (04/05) di SMP N 1 Dukuhturi Kabupaten Tegal.
Menurut Darsiti, penyuluh agama adalah tulang punggung untuk menyampaikan pesan damai dan kebaikan. Penyuluh agama memiliki peran besar dalam menjaga situasi yang kondusif terutama dalam konstelasi politik yang makin meningkat.
Kita tidak boleh mempertentangkan unsur SARA (suku, agama ras dan antar golongan) yang dapat menimbulkan konflik, karena hal demikian akan mengganggu kerukunan umat. Kita hanya mengajarkan hal positif, diantaranya mengajak kepada generasi agar tahu tentang sejarah, bagaimana susahnya meraih kemerdekaan, sehingga mereka bisa cinta kepada negaranya sendiri, itulah langkah yang dapat memperkokoh NKRI.
Motivasi tersebut kita tanamkan mulai dibangku sekolah, agar pada saat dewasa nanti, apalagi saat jadi pimpinan, mereka sudah matang dalam mengambil kebijakan,’ terang Darsiti dihadapan ribuan siswa.
Kegiatan ini ternyata mengundang reaksi positif, karena kita tidak boleh melakukan sebuah penodaan dan pelecehan terhadap pandangan yang berbeda, baik dalam hal ibadah maupun hubungan antar umat beragama, karena dari ribuan siswa yang hadir tidak semua memiliki agama yang sama.
Lain dari itu, lanjut Darsiti kegiatan ini memiliki tujuan utama yaitu menciptakan generasi muda yang berkarakter dengan dasar aqidah, yaitu generasi yang tangguh, beriman dan berilmu, dengan syarat tersebut maka akan terwujud generasi yang bermartabat.
Dengan demikian, seorang siswa akan melakukan hal-hal yang baik, karena dia yakin bahwa Allah mengawasinya. Walaupun tidak dapat dipungkiri juga bahwa setiap manusia pasti dapat melakukan hal-hal buruk. Namun hal ini akan dapat diminimalisir.
Karena dia juga yakin bahwa setiap perbuatannya nanti akan dimintakan pertanggungjawabannya di hari akhir. Sehingga dari sinilah akan dapat terbentuk pribadi diri yang bertanggungjawab,” pungkas Darsiti. (IM/rf)