Bersama FKUB, Penyuluh Kabupaten Magelang Kemas Diskusi Asyik Pemuda Lintas Agama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Pokjaluh Jateng – Toleransi masih selalu hangat untuk diperbincangkan. Hal ini tak lain karena masih saja ada konflik dari sekelompok masyarakat yang berlatarbelakang intoleran. Tentu saja hal ini menjadi catatan bagi semua pihak untuk terus berbenah dan tak henti membangun komunikasi agar hal tersebut tak lagi terjadi. Dengan demikian, masyarakat akan terbiasa dengan perbedaan, sehingga perdamaian akan tercipta.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap upaya tersebut, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Magelang bersinergi dengan penyuluh agama Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang menggelar Diskusi Pemuda Lintas Agama, Selasa, (06/12/2022). Bertempat di Gedung Serbaguna Kankemenag Kabupaten Magelang diskusi yang mengusung tema “Peran Pemuda dalam Mewujudkan Toleransi Beragama” ini dihadiri dan dibuka secara langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang, Dr. Panut, S.Pd., MM.

Disaksikan Ketua FKUB Kabupaten Magelang, Kasi Bimas Islam serta para Penyelenggara Bimas Katolik, Kristen dan Budha serta para pemuda lintas agama, Kepala Kantor mengapresiasi positif kegiatan ini. Dalam sambutannya dia berharap hal ini bisa jadi sarana untuk mewujudkan kerukunan di Kabupaten Magelang. “Jika antar agama ini sering bertemu, akan semakin rukun,” tandasnya.

Sebelum acara diskusi, peserta terlebih dahulu menyimak paparan terkait kerukunan umat beragama dari salah satu pengurus FKUB, Drs. H. Sulaiman Affandy, M.Ag. . Sementara itu dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Magelang, Slamet Riyadi, SH, MH. mengajak seluruh peserta untuk bersama-sama mewujudkan Kabupaten Magelang menjadi contoh kerukunan umat beragama. “Tidak ada tirani minoritas dan arogansi mayoritas,” tegasnya.

Acara yang dikemas dalam bentuk diskusi asyik dengan metode andragogi ini dipandu oleh dua Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) yang sudah biasa menjadi fasilitator di beberapa kegiatan serupa, Achmad Syaifudin dan Azizah Herawati. Peserta yang dihadirkan adalah para pemuda dari semua agama di Kabupaten Magelang, yakni Islam, Katolik, Kristen, Budha dan Konghuchu. Beberapa unsur organisasi otonom dari dua organisasi Islam terbesar di Indonesia juga dihadirkan di sini, yaitu Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah. Sehingga menambah kedinamisan dan keseruan perhelatan tersebut. Tak ketinggalan juga peserta dari unsur Penyuluh Agama Islam dengan spesialisasi Kerukunan Umat Beragama.

Antusiasme para peserta terlihat dengan semangat mereka memberikan pesan-pesan damai terkait keberagaman dalam keberagamaan. Seperti yang disampaikan salah satu peserta dari agama Budha, ” Damai itu tumbuh”. Tak ketinggalan salah satu penyuluh KUB juga mengusung pesan damai,”Dengan rukun hidup menjadi indah”. Sementara itu salah satu ustaz yang merupakan peserta dari Pemuda Muhammadiyah memberikan pesan,”Agama itu ada untuk bermakna”. Demikianlah, semua peserta berkesempatan urun rembug tentang ajakan untuk berdamai dalam perbedaan. Keseruan semakin lengkap dengan diskusi kelompok yang menggali ide dan kreativitas peserta tentang potret masyarakat ideal. Sebuah komunitas yang saling asah asih asuh, menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan toleransi serta aktif berkontribusi dalam menciptakan perdamaian.

Kegiatan ini dimaksudkan menjadi tonggak awal bagi terwujudnya kerukunan umat beragama khususnya di Kabupaten Magelang. Para pemuda yang hadir diharapkan menjadi pelopor dan duta damai di masyarakat karena di tangan merekalah masa depan bangsa ini dipertaruhkan. (Azizah Herawati/Sua)