Semarang (Humas) – Kanwil Kemenag Prov. Jateng menjadi Kantor Wilayah terbaik se Indonesia atas peran fungsi pembinaan dan monitoring dalam pencarian dana BOS Madrasah TA 2021 dengan bersemboyankan Majeng: Moderat, Akuntabel, Jernih, dan Ngayomi.
Menurut Menag, Gus Yaqut Cholil Qoumas, tahun ini Kementerian Agama mengalokasikan anggaran BOP RA dan BOS Madrasah hingga Rp10,077 triliun. Jumlah ini terdiri atas Rp7,319 triliun untuk Madrasah Swasta yang dicairkan oleh Ditjen Pendidikan Islam, Rp1,958 triliun untuk Madrasah Negeri dan anggarannya sudah ada dimasing-masing satker Madrasah Negeri, serta Rp800,670 miliar untuk RA yang anggarannya dicairkan oleh Kanwil Kemenag Provinsi atau Kakankemenag Kab/Kota. Sedangkan jumlah Madrasah penerima BOS di Jawa Tengah sebanyak 6.288 Madrasah yang terdiri dari 308 Madrasah Negeri dan 5.980 Madrasah Swasta dengan alokasi anggaran dana sebesar Rp1.345.731.000.000,-
“Alhamdulillah, Madrasah Jawa Tengah mendapatkan apresiasi dan masuk dalam 10 besar dalam pengelolaan dana BOS untuk tingkat Kantor Wilayah serta ada beberapa Kankemenag Kab/Ko yang masuk 20 besar dalam pengelolaan dana BOS,” tutur M. Saifulloh selaku Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Prov. Jateng, ketika dimintai keterangan di meja kerjanya, Jumat (6/8).
“Ini tidak lepas dari peran para stakeholder, ada Subbag Keuangan, Subbag Perencanaan dan Bidang Pendidikan Madrasah sendiri melalui Kasi Pendidikan Madrasah Kab/Ko serta peran serta Kepala Madrasah yang berhadapan langsung dengan penanganan dana BOS,” imbuhnya.
Menurut penuturan Kabid Pendidikan Madrasah, secara terus menerus selalu dilakukan monitoring per triwulan dengan pertimbangan sudahkah penyerapan dana mencapai serta monitoring penyimpangan dan pelanggaran yang ada dalam pelaksanaannya dengan selalu melakukan pencatatan DIPA yang secara berkala akan dilakukan revisi untuk mencapai keseimbangan sesuai kebutuhan .
Muhammad Nur Kholis selaku Kasi Kelembagaan dan Sistem Informasi Madrasah Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Prov. Jateng pun juga menuturkan bahwasannya keberhasilan merupakan hasil kerja keras seluruh satker yang terlibat dengan motivasi “Majeng”.
“Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras dan kerja bersama seluruh satker dan madrasah yang dengan sungguh-sungguh mengelola BOS dengan baik. Keberhasilan ini juga atas bimbingan dan arahan dari pimpinan kita, utamanya Kakanwil, Kabid Penmad, Kabag TU dan teman-teman jajaran Kemenag Kab/Kota di Jawa Tengah,” tutur Nur Kholis.
“Kinerja kita termotivasi atas arahan Kakanwil Kemenag Prov.Jawa Tengah yang telah membuat slogan “Majeng” yakni moderat, akuntabel, jernih, dan ngayomi. Nilai-nilai inilah yang menginspirasi kinerja kita semua dan teman-teman di daerah termasuk jajaran Madrasah. Dalam kaitan ini pengelolaan BOS dikelola secara akuntabel dan transparan. Dalam pembinaan, sikap “ngayomi” juga kita lakukan sehingga lembaga atau madrasah terdorong untuk melakukan tindak lanjut dengan baik,” imbuhnya.
Dengan menerapkan teknologi informasi berbasis online maka perencanaan, pelaksanaan dan monitoring/evaluasinya dilakukan secara online juga sehingga seluruh Madrasah penerima BOS wajib mengunggah berbagai persyaratan, laporan anggaran dan dokumen pendukung lainnya.
“Salah satu keberhasilan juga didukung dengan respon kita terkait dengan verifikasi dan validasi lembaga dalam pencairan BOS yang dilaksanakan dua tahap, alhamdulillah mendapat dukungan teman-teman di daerah sehingga data Jawa Tengah lebih baik,” imbuh Nur Kholis. (pqq)