Surakarta – MTsN Surakarta 1 mengadakan Bimbingan Teknis Aplikasi Rapor Digital (ARD) Sabtu, Senin, dan Rabu (17,19,21/11). Bimbingan ini diikuti oleh seluruh wali kelas pada hari yang telah ditentukan sesuai jenjang kelas. Bintek hari Sabtu diikuti wali kelas 7, Senin diikuti wali kelas 8, dan Rabu diikuti wali kelas 9. Heri Saputro Wibowo, staf kurikulum MTsN Surakarta 1, bertindak sebagai pendamping sekaligus narasumber.
“Langkah pertama, buka alamat sikurma.kemenag.go.id/ard atau buka Portal MTsN Surakarta 1,“ jelasnya mengawali bintek. Semua wali kelas mengikuti bintek yang bertempat di ruangan CBT 1 tersebut dengan penuh perhatian.
Aplikasi ini sebenarnya akan diluncurkan pada bulan September, tetapi terkendala beberapa hal. Akhirnya, awal Oktober ini baru terealisasi. ARD merupakan aplikasi rapor yang resmi dari Kementerian Agama dan diperuntukkan madrasah di seluruh wilayah Indonesia. Sasaran aplikasi ini adalah wali kelas dan guru mata pelajaran serta ditargetkan untuk pengisian rapor semester gasal tahun 2018-2019.
“Ini gimana, Pak? Kok time out ?” tanya Sri Innayati, wali kelas 9PK1. “Sabar Bu… bisa direfresh dulu,“ jawab Heri Saputro dengan sabar melayani peserta bintek.
“Tanggal 26-30 November akan diadakan maintenance dan diluncurkan fitur baru yaitu import nilai harian dan nilai akhir semester lewet excel,” jelasnya. Menurut Muh. Rais Hidayat, Waka Kurikulum, bintek ARD ini merupakan inisiatif Kepala MTsN Surakarta 1 dalam rangka menyikapi Surat Edaran dari Kementerian Agama Republik Indonesia.
“Dengan bintek ARD ini, saya berharap guru MTsN Surakarta 1 berorientasi ke depan dan selangkah lebih maju dibanding madrasah lain,“ tutur Kirno Suwanto, Kepala MTsN Surakarta 1.
Meski memiliki kekurangan, ternyata aplikasi ini juga mempunyai beberapa kelebihan. Wali kelas lebih mudah untuk cetak rapor dan guru mapel lebih leluasa mengisi deskripsi dari kompetensi dasar. Peluncuran aplikasi rapor digital oleh Kementerian Agama ini diharapkan mampu meningkatkan penguasaan IT guru-guru di jajaran Kementerian Agama. Selain itu, terobosan ini diharapkan mampu mewujudkan pendidikan yang berkolaborasi dengan kemajuan tehnologi sehingga mampu mewujudkan slogan madrasah lebih baik, lebih baik madrasah. (diana_rma)