Bina Karakter Siswa MTs N 1 Pekalongan Melalui Shalat Dzuhur Berjamaah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kab. Pekalongan – MTs. N 1 Pekalongan memulai kembali pembiasaan shalat Dzuhur berjamaah yang dilaksanakan di Masjid An-Nur, Komplek Islamic Center. Selain siswa, guru dan tenaga kependidikan juga shalat berjamaah di masjid lingkungan madrasah ini sebagai contoh dan motivasi agar siswa dapat menunaikan kewajibannya tepat waktu. Senin,17 Januari 2022.

Shalat berjamaah di Masjid An-Nur  dengan pengaturan shaf oleh guru yang bertugas sesuai jadwal, dengan imam Amir Hamzah, S.Pd. Sholat berjamaah sebelum pulang mengajarkan siswa sejak dini untuk terbiasa melakukan sholat berjamaah dimana shalat merupakan salah satu kewajiban dari umat Islam.

Kegiatan sholat berjamaah ini wajib dilaksanakan di madrasah, karena sebagai sarana latihan untuk menjalankan perintah Allah SWT, juga mendidik siswa untuk menjadi disiplin, baik disiplin dalam belajar maupun disiplin pada tata tertib madrasah.

Sholat Dzuhur berjamaah ini menjadi suatu kegiatan yang terus menerus dilakukan diluar jam pelajaran, untuk melatih peserta didik lebih teratur dan terarah dan mendisiplinkan diri dalam menjalankan ibadah. Seharusnya menjadikan hal positif bagi peserta didik karena dengan adanya sholat Dzuhur berjamaah, diharapkan mampu menjadikan peserta didik semakin disiplin dan aktif dalam melaksanakan sholat fardhu.

Siti Musiyam, S.Ag. selaku Pembina Keagamaan mengatakan pada peserta didik, bahwa shalat berjamaah itu mempunyai berbagai keutamaan sholat berjamaah.

“Diantar keutamaan sholat berjamaah adalah mendapatkan pahala 27 derajat dibandingkan dengan shalat sendirian dan shalat berjamaah ini juga dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan diantara kaum muslim dan membentuk akhlak yang mulia,” tutur Musiyam.

“Melaksanakan sholat yang tertib dan teratur, dapat berimbas pada kedisiplinan seseorang dalam melakukan pekerjaan, dan semakin bagus ibadah shalat seseorang, semakin baik pula tingkat kedisiplinannya, sebaliknya semakin ia sering mengabaikan aspek ibadah dan ia juga akan lebih mudah mengabaikan urusan-urusan diluar ibadah.” tambahnya. (IY-US/Ant/bd).