Kab. Pekalongan – Kabar Prestasi kembali terdengar dari MTsN 2 Pekalongan. Rupanya, kondisi liburan tidak menjadikan para siswa hanya bersantai atau bermalas-malasan. Mereka justru aktif mengikuti kompetisi online yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga yang resmi. Kali ini, enam siswa berhasil mempersembahkan medali melalui ajang Olimpiade Sejarah yang diselenggarakan oleh Liga Olimpiade Indonesia pada 23 Desember yang lalu.
Lembaga ini memang sering mengadakan kompetisi online yang mudah diakses oleh seluruh pelajar di Indonesia. Informasi lombanya pun dengan mudah diketahui melalui akun media sosial berupa instagram maupun telegram. Disinilah letak pentingnya literasi digital bagi pelajar saat ini, karena kesempatan mengasah kompetisi tidak hanya bisa dilakukan secara offline namun juga online. Sebagaimana halnya yang dilakukan siswa-siswi MTsN 2 Pekalongan yang meraih medali ini. mereka adalah: 1.Amelia Novita, kelas 9A, meraih medali perak; 2.Rifana Arivianti, kelas 9A, meraih medali perak; 3.Mufidatus Salwa, kelas 9A, meraih medali perak; 4. Bilgis Labibatul Asyika, kelas 7A, meraih medali perak; 5. Siska Fauzia, kelas 9A, meraih medali perak; dan 6. Milla Aszahra, kelas 9B, meraih medali perunggu.
Rifana, salah satu juara menuturkan bahwa ia dan kawan-kawan sangat senang dan bangga bisa mengharumkan nama madrasah meski dalam kondisi libur semester 1.
“Kami senang sekali bisa memborong medali untuk madrasah. Semoga bisa menjadi motivasi bagi teman-teman dan adik kelas kami untuk berani berkompetisi,” ungkapnya.
Ia juga menceritakan bahwa soal-soal yang diujikan dalam lomba merupakan soal tentang sejarah baik itu sejarah nasional maupun dunia. Materi tentang sejarah sendiri ia dapatkan dari mapel IPS dan juga aktivitas mandirinya dalam memanfaatkan berbagai sumber belajar.
Hal senada juga disampaikan oleh kepala MTsN 2 Pekalongan, Imam Sayekti, S.Pd., M.Si., M.Pmat. Ditemui di sela-sela kesibukannya, Imam menyatakan apresiasinya kepada keenam siswa peraih medali beserta pembimbingnya.
“Selamat dan sukses selalu untuk sang juara, serta bapak ibu guru, terutama yang mengampu mapel IPS atas didikannya sehingga bisa mengantarkan mereka meraih prestasi. Materi sejarah yang merupakan rumpun IPS ini menuntut para siswa untuk gemar membaca buku dan mencari wawasan tentang sejarah, sehingga saya berpesan, jadilah pembelajar sejati.” begitu pesannya kepada para juara.(Why/Ant/bd).