Semarang – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perwakilan Jawa Tengah telah melaksanakan pendampingan penilaian resiko atau lebih dikenal dengan Sistim Pengendalian Internal Pegawai (SPIP), dengan pendampingan ini diharapkan dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Kegiatan ini digelar selama 14 hari, dengan pembagian jadual pendampingan mulai dari Bagian Tata Usaha, Bidang-Bidang dan Bimas akhirnya siang ini (24/12) merupakan hari terakhir, dilakukan Exit Meeting atau paparan hasil pendampingannya.
Pada kesempatan itu H. Andewi Susetyo, SH Kepala Bagian Tata Usaha yang mewakili Kakanwil menyampaikan sambutannya, dalam sambutannya Andewi berharap bahwa “Dengan adanya pendampingan dari BPKP ini, merupakan evaluasi bagi semua pegawai terutama di jajaran Kementerian Agama, sebagaimana Menteri Agama telah tanamkan nilai-nilai kepada seluruh pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Kementerian Agama harus mempunyai 5 nilai budaya kerja”.
“Kelima nilai ini ditekankan kepada kita semua, hendaknya kedepan jajaran ASN Kementerian Agama akan menjadi pelopor serta mampu mengimplementasikan dengan tindakan kita dalam melayani masyarakat, dengan demikian kita dapat bangga bila kita dapat melayani dengan baik”, lanjut Beliau.
Pendampingan dari Tim Pengendali BPKP ini merupakan warning system atau peringatan dini bagi kita bersama, sebab dengan aturan sekarang ini semua pejabat dituntut untuk bekerja secara teratur dan terukur, kita semua selalu dituntut untuk melaksanakan tugas dengan benar sesuai tugas dan fungsinya.
Menurut pendapat tim pengendali dari BPKP seyogyanya di Kanwil Kementerian Agama segera di bentuk TIM Satgas Penilaian Resiko pekerjaan setiap unit kerja, maka akan mempermudah dalam Sistim Pengendalian Internal Pegawai dan meminimalisir kemungkinan kekurangpahaman untuk mengenali pekerjaan dan pelaksanaan kegiatan kita sehari-hari.(Budi)
