Semarang (Humas) – Untuk memperkuat persiapan kafilah dalam menghadapi STQH Tingkat Nasional XXVIII Tahun 2025 di Prov. Sulawesi Tenggara, serta berdasarkan Surat Ketua Umum LPTQ Tingkat Nasional Nomor ST/006/XI/2024 tanggal 04 November 2024, maka diselenggarakan Karantina Peserta Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) Tingkat Nasional XXVIII Tahuh 2025.
Kakanwil Kemenag Prov. Jawa Tengah Saiful Mujab hadir didampingi Kepala Bidang Penaiszawa Imam Buchori, Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jawa Tengah yang di wakili Mukhamad Yusuf dan perwakilan LPTQ Prov. Jateng, KH. Zaenuri.
Kakanwil memberikan arahan dan sambutan usai membuka kegiatan Karantina Peserta STQH Nasional XXVIII Tahun 2025, yang digelar di Asrama Haji Manyaran, Semarang, Selasa 23 September 2025.

“Training center ini sebagai ikhtiar bersama agar kita bisa memberikan penampilan yang terbaik,” tutur Saiful Mujab.
Disampaikan Kakanwil jika dalam 17 hari ini peserta akan digali potensi kemampuannya dari semua cabang dan semua golongan. Sehingga sejauh mana posisi dan situasi bisa upayakan untuk memberikan penampilan yang maksimal.
“Saya mohon betul adik-adik bisa serius dalam mengikuti training center ini. Kalian harus yakin dan percaya diri sehingga penampilan kalian semua bisa maksimal,” ujarnya.
Saiful Mujab juga berpesan agar menjadikan training center ini tempat adaptasi, sehingga sampai disana peserta sudah tidak minder. Disamping tentunya harus terus berlatih dan menjaga kesehatan. “Petingnnya juga dibangun kerjasama, karena kalian adalah bagian yang saling berkaitan dan tidak terpisahkan satu sama lain,” pungkasnya.

Dalam laporannya, Sekretaris Umum LPTQ Prov. Jateng yang sekaligus Kepala Bidang Penaiszawa Kanwil Kemenag Jateng, Imam Buchori menyampaikan laporannya jika selama tujuh belas hari kedepan, peserta akan menjalani karantina untuk diberikan pembinaan dalam rangka mewakili Jawa Tengah di ajang STQH Nasional 2025.
“Selama 17 hari, karantina dilakukan bagi seluruh Peserta STQH Tingkat Nasional XXVIII Tahuh 2025. Kegiatan dari 29 September hingga 9 Oktober ini sebagai upaya membimbing kafilah Jateng secara intensif, dilatih, dibina dan diberikan motivasi untuk membedah mental mereka,” jelas Imam Buchori.(Sua)
