081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Bupati galakkan gerakan Wonogiri mengaji

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonogiri – Membaca mampu membuka pengetahuan yang lebih luas, memberikan dan memperkuat pemahaman sehingga semakin mendalam. Manfaat membaca tidak hanya terbatas pada meningkatkan pemahaman dalam hal ilmu pengetahuan semata, tetapi juga dalam hal keyakinan dan kepercayaan yang kita anut, membaca untuk meningkatkan kualitas keimanan seseorang, dan harus dilakukan sepanjang hayatnya.

Sebagai umat muslim tentu kita sudah mahfum bahwa perintah pertama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW adalah : ‘Iqra, bacalah. Dan Rasulullah SAW kendati saat itu belum bisa membaca, namun atas kekuasaan-Nya, pada akhirnya mampu membaca surat Al Qur’an yang pertama kali turun tersebut.

Demikian disampaikan Bupati Wonogiri H. Danar Rahmanto dalam acara Sosialisasi gerakan Wonogiri mengaji di Gedung PGRI Kab. Wonogiri, Kamis (02/4/2015) hadir dalam acara tersebut Kepala Kankemenag, Kepala Dinas Pendidikan, Ketua Baznas Wonogiri, Kabag Kesra, Kepala SMA/SMK/MA/SMP dan GPAI SD/SMP/SMA/SMK se-Kabupaten Wonogiri.

Danar Rahmanto menambahkan bahwa pembentukan karakter seorang muslim serta syiar agama Islam tidak bisa lepas dari kemampuan dan kebiasaan membaca khususnya ayat-ayat suci Al Qur’an, yang dalam masyarakat kita, membaca kitab suci biasa dikatakan sebagai mengaji, untuk itu Pemerintah Kabupaten Wonogiri menerbitkan peraturan bupati tentang pembinaan pendidikan Al Qur’an bagi peserta didik muslim di semua jenjang satuan pendidikan dan masyarakat muslim di Kabupaten Wonogiri.

Mengaji menjadi bagian dasar dari upaya meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT, membentuk pribadi dan kehidupan masyarakat secara keseluruhan untuk lebih religius akan mendatangkan berkah kenikmatan kepada kita sekalian.

Menurut Bupati betapa pentingnya Gerakan Wonogiri Mengaji yang akan segera diluncurkan di Kabupaten Wonogiri. Mengingat semakin derasnya arus pengaruh dari luar yang berpotensi menurunkan kualitas ke-Islaman, yang mau tidak mau harus dihadapi dengan segala daya upaya yang ada. Dengan membangun kebiasaan membaca huruf hijaiyah yang tercantum dalam kitab suci Al Qur‘an, akan menjadi sarana bagi umat untuk memperkuat fondasi kehidupan keagamaan. Dan akan semakin penting ketika program ini ditujukan khususnya kepada anak-anak kita yang sedang dalam tahap perkembangan dan mencari jatidiri sehingga harus terus didampingi agar tidak salah arah.

“Kepada segenap hadirin untuk ikut aktif memberikan pemahaman kepada masyarakat umum untuk tidak mudah terjebak dalam berbagai gerakan radikal yang mengatasnamakan agama, setelah ditemukannya embrio yang terindikasi sebagai jaringan Islam radikal internasional. Sehingga sudah selayaknya seluruh komponen masyarakat harus bergandengan tangan melakukan langkah preventif pencegahannya”, pesannya.

Pencegahan tersebut diawali dengan menempatkan kembali pemikiran bahwa doktrin utama umat Islam adalah untuk membangun moderasi, membangun keseimbangan pemikiran demi membangun NKRI, dan tidak terjebak ke dalam doktrin yang mengajarkan kekerasan dengan selubung ke-Islaman. Kesadaran elementer dalam tatanegara yang berdasarkan Pancasila, yang menghargai perbedaan budaya dan keyakinan.

Akhirnya bupati berharap dengan semakin mendalamnya pengetahuan seseorang akan semakin membuka hati hati dan pikiran untuk dapat menerima perbedaan, dan tidak memaksakan pendapat diri sendiri kepada orang lain. Dengan demikian akan tercipta kehidupan yang rukun, aman, dan damai sebagaimana yang menjadi dambaan kita bersama. (Mursyid__Heri P)