081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Whistle Blower

Bupati : Tantangan Dan Kondisi Permasalahan Generasi Muda Semakin Hari Semakin Kompleks

Kab. Pekalongan – Kepala Kankemenag Kabupaten Pekalongan, Drs. H. Sukarno, M.M ikut serta dilantik sebagai Pengurus Majelis Bimbingan Cabang (Mabicab) Praja Muda Karana (Pramuka) Kabupaten Pekalongan oleh Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Jawa Tengah Hj. Atiqoh Supriyanti, S.TP, MT, MPP, Selasa (9/8), di Pendopo Kabupaten Pekalongan. Selasa, 9 Agustus 2022.

Dalam sambutannya, Bupati Fadia Arafiq Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq SE, MM selaku Ketua Majelis Bimbingan Cabang (Mabicab) Praja Muda Karana (Pramuka) Kabupaten Pekalongan menyampaikan bahwa tantangan dan kondisi permasalahan generasi muda semakin hari semakin kompleks. Oleh karena itu, menurutnya, diperlukan peran serta berbagai pihak termasuk di dalamnya peran Gerakan Pramuka dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut.

“Hal ini sesuai dengan Satya Pramuka ke-2, yaitu Menolong sesama hidup dan ikut serta Membangun Masyarakat“, tutur bupati.

Selain itu, lanjutnya, tujuan mulia pendidikan kepramukaan yaitu untuk membentuk kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, mempunyai kecakapan, taat hukum dan disiplin, menjadi modal spirit untuk terus berkarya dan berbakti.

Usai dilantik menjadi Kamabicab, Bupati Fadia Arafiq juga melantik Pangurus Kwartir Cabang (Kwarcab) Kabupaten Pekalongan yang diketuai Sekda Yulian Akbar, S.Sos, M.Si.

Hj. Atiqoh Supriyanti dalam sambutannya menyampaikan untuk menciptakan nggota pramuka yang unggul, pemuda-pemuda yang unggul, yang memiliki karakter yang mulia, saat ini menjadi tantang yang cukup besar.

“Tantangannya banyak sekali, digitalisasi pengaruhnya yang begitu luar biasa masuk ke ranah privasi kita,   tontonan-tontonan yang lain, belum lagi pengaruh lingkungan yang lain,” tutur Atiqoh. 

Sementara itu, lanjutnya, ketrampilan dan kecakapan hidup,  memang pembekalan yang perlu terus diberikan kepada anggota pramuka. Yang terakhir, yaitu memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.

“Jangan sampai rasa nasionalisme tergerus oleh faham-faham yang tidak sesuai dengan yang ada di Indonesia ini,” ujar Atiqoh. (WN-Lei/Ant/bd).

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content