Boyolali (Humas) – Banyak cerita menarik dibalik terselenggaranya Balik Kerja Bareng Kemenag Jateng Tahun 2024. Senyum tawa bahagia menghiasi suasana hari ini. Seluruh peserta antusias kembali ke tanah rantau untuk bekerja.
Salah satunya cerita datang dari Keluarga Ibu Marni. Wanita asal Wonogiri ini seorang pedagang bakso dan mi ayam di Depok, Jawa Barat. Marni menceritakan bahwa biasanya ketika kembali ke Depok, Ia bersama suami dan dua anaknya menggunakan bus. Sayangnya, kali ini mereka kehabisan tiket. Adanya program Balik Kerja Bareng Kemenag Jateng, dirinya dan keluarga merasa sangat senang dan terbantu. Keikutsertaannya pada program ini karena informasi dari grup komunitas Manasik Haji saudaranya.
“Alhamdulilah, sangat senang. Semoga tahun depan ada lagi!,” ungkap Marni.
Lain halnya dengan Keluarga Pak Jumadi asal Sragen yang bekerja pada bidang ekspedisi di Bandung. Sebelumnya, ia bersama isteri, anak dan keponakannya mengikuti program mudik dari BAZNAS. Namun karena suatu hal, ada kendala transportasi arus balik. Sempat khawatir tidak bisa kembali tepat waktu ke Bandung, Jumadi mengaku sangat lega dan senang berhasil mendaftar pada program Balik Kerja Bareng Kemenag Jateng yang ia dapatkan informasinya dari Ketua Komunitas Perantau di Bandung.
“Harapannya program ini dapat berkelanjutan menjadi program tahunan. Sehingga lebih banyak masyarakat dapat merasakan manfaatnya,” tutur Jumadi.
Antusiasme masyarakat pada program Balik Kerja Bareng Kemenag Jateng ini sangat tinggi. Masih banyak masyarakat yang tidak kebagian kursi penumpang karena kuota pendaftarannya sudah penuh. Program perdana ini merupakan awal dari perubahan positif yang akan membawa manfaat bagi semua pihak. (PS/BEL)