Kab. Magelang – Radikalisme dan intoleransi masih menjadi persoalan serius yang harus dihadapi dan diselesaikan secara terintegrasi oleh seluruh elemen masyarakat, bukan hanya TNI dan POLRI. Penyuluh Agama Islam spesialisasi penanganan radikalisme dan aliran sempalan (RAS) Kabupaten Magelang menginisiasi kegiatan Sosialisasi Dan Pembekalan Dalam Menangkal Radikalisme dan Intoleransi di Wilayah Kabupaten Magelang bekerjasama dengan Polres Magelang. Kegiatan dilaksanakan pada Selasa, 22 Maret 2022 dilaksanakan di Pondok Pesantren Darul Amanah Muntilan.
Hadir dalam kesempatan itu Kasat Reskrim Polres Magelang, Kepala Kesbangpol Kab. Magelang, Ketua MUI Kab.Magelang, Forkompimcam Kec. Muntilan, lima orang eks Napiter, Tokoh Agama dan Masyarakat Kec. Muntilan, BEM UMM, Para Pimpinan Ormas GP Ansor, Pemuda Muhammadiyah dan Penyuluh Agama Islam spesialisasi Penanganan Radikalisme dan Aliran Sempalan se Kab. Magelang beserta Penyuluh Fungsional pendamping.
Ketua MUI Kab. Magelang, Chamami dalam paparanya menyampaikan bahwa Radikalisme dan seluruh jaringanya sangat berbahaya bagi keberlangsungan negara dan Islam itu sendiri, oleh karena itu harus diwaspadai dan diminimalisir oleh seluruh elemen umat dan masyarakat.
Karya Humanita, Kepala Kesbangpol Kab .Magelang dalam paparanya menyampaikan bahwa, kearifan lokal menjadi bagian penting dalam upaya menangkal radikalisme dan intoleransi yang harus dijaga dan dilestarikan.
Sementara itu Khoirul Ikhwan, salah satu eks napiter memaparkan pengalamanya mulai dari awal masuk kelompok dan paham radikal, aksi aksi yang dilakukan sampai puncak radikal hingga titik kesadaran kembali, dan keluarga menjadi bagian yang sangat penting dalam perjalanan pengalamanya.
Fauzi Nurhadi dan Muhrisun, pendamping Penyuluh Agama Islam Penanganan RAS mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dengan menghadirkan eks Napiter, harapanya lebih memotivasi peserta kegiatan untuk bersama sama menangkal radikalisme, intoleransi dan kemudian dapat memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat secara langsung.
Kegiatan diakhiri dengan deklarasi bersama kesediaan menangkal radikalisme dan intoleransi serta kesetiaan terhadap NKRI yang dipimpin oleh Ky Ahmad Munir pengasuh Pondok Pesantren Daarul Amanah.(As)